Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri berkomitmen memperkuat karakter kebangsaan dan toleransi para santri. Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117, pesantren ini menggelar Seminar Kebangsaan guna mencetak generasi dai yang cinta tanah air dan menjunjung tinggi persatuan bangsa. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Rabu, 21 Mei 2025.
Ketua Ponpes Wali Barokah, KH Sunarto, dalam sambutannya mengingatkan pentingnya semangat persatuan dan perjuangan para pendiri bangsa. Seperti yang dilakukan oleh tokoh-tokoh pergerakan Dr. Soetomo, Dr. Cipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara, dan HOS Cokroaminoto melalui organisasi Budi Utomo.
“Momentum Harkitnas mengajarkan kita untuk terus menjaga persatuan dan menumbuhkan semangat juang menghadapi tantangan zaman. Saat ini, tantangan bukan lagi penjajahan fisik, melainkan pengaruh media sosial yang berpotensi memecah belah bangsa jika tidak disikapi dengan bijak,” ujarnya.
KH Sunarto menekankan pentingnya membekali para santri dengan nilai-nilai toleransi, ukhuwah Islamiyah, Basyariyah, dan Wathaniyah sebagai bekal dalam berdakwah di tengah masyarakat kelak. Ia juga menyoroti pentingnya dakwah bil hikmah, yaitu dakwah yang bijaksana dan menyejukkan.
“Santri Ponpes Wali Barokah berasal dari seluruh penjuru Nusantara, mulai dari Aceh hingga Papua. Setelah lulus, mereka akan kembali ke daerah masing-masing sebagai agen dakwah yang membawa pesan Islam yang damai dan rahmatan lil ‘alamin,” tambahnya.
Pondok Pesantren Wali Barokah, yang berada di bawah naungan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), menempatkan wawasan kebangsaan sebagai program prioritas dalam pembinaan santri.
Seminar ini, tambah KH. Sunarto, juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antara Ponpes dengan berbagai instansi strategis, termasuk TNI, Kemenag, Bakesbangpol, dan organisasi kemasyarakatan. Harapannya, kolaborasi ini dapat terus berjalan dalam memperkuat ketahanan nasional melalui pendidikan karakter dan keagamaan.
Turut hadir dalam acara ini antara lain Komandan Kodim 0809/Kediri Letkol Inf. Ragil Jaka Utama, Kepala Kemenag Kota Kediri A. Zamroni, Kepala Bakesbangpol Kota Kediri Indun Munawaroh, Ketua DPD LDII Kota Kediri H. Agung Riyanto, Ketua Senkom Mitra Polri H. Abdul Aziz, jajaran pengurus LVRI Kota Kediri, Muspika Kecamatan Pesantren dan Kota Kediri, serta tiga pilar Kelurahan Burengan dan Banjaran.
KH Sunarto dalam penutupan acara berpesan agar para santri bijak dalam menggunakan media sosial dan terus membekali diri dengan wawasan keislaman dan kebangsaan agar kelak menjadi da’i yang berintegritas, cerdas, dan membawa kemaslahatan bagi umat. (Mzda)