SIDOARJO — PAC LDII Desa Wonokupang mengisi libur sekolah dengan pengajian asrama pembinaan karakter bagi generasi muda. Kegiatan ini digelar selama tiga hari, 25-27 Desember 2025, di Musala Baiturrohman, Desa Wonokupang, Balongbendo, Sidoarjo.
Pengajian asrama diikuti peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai siswa SD hingga SMA. Kegiatan tersebut mengusung tema Meneladani Akhlak Nabi untuk Membangun Pribadi Berakhlakul Karimah dan Memiliki 29 Karakter Luhur, sebagai upaya menanamkan nilai keagamaan dan pembentukan kepribadian sejak dini.
Ketua PAC LDII Wonokupang, Didik Apriyadi, mengatakan pengajian asrama menjadi agenda rutin setiap masa libur sekolah agar waktu luang generasi muda tetap diisi kegiatan positif.
“Libur sekolah kami manfaatkan untuk pengajian asrama supaya anak-anak tidak hanya beristirahat, tetapi juga mendapatkan bekal agama dan akhlak,” kata Didik, Jumat (27/12).
Menurutnya, materi pengajian disusun secara terarah dan berjenjang. Selain pendalaman keagamaan, peserta juga dibekali pembiasaan sikap disiplin, tanggung jawab, serta nilai-nilai positif yang terangkum dalam 29 karakter luhur LDII.
Ketua PC LDII Balongbendo, Iwan Nasihin, menilai pengajian asrama menjadi bagian dari pembinaan jangka panjang dalam menyiapkan generasi muda yang unggul dan berkarakter.
“Pembinaan sejak dini penting agar generasi muda tumbuh seimbang, baik secara spiritual, intelektual, maupun sosial,” ujarnya.
Sementara itu, Dewan Penasihat PAC LDII Wonokupang, Abd. Zakariya, mengingatkan generasi muda agar memiliki cita-cita besar dan mampu menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat, “Kesuksesan dunia dan akhirat harus dikejar secara seimbang melalui ilmu, akhlak, dan amal,” tuturnya.
Selain kajian keagamaan, peserta juga dibiasakan hidup disiplin, kebersamaan, serta kepedulian sosial. Seluruh rangkaian kegiatan dibimbing oleh para ustaz dan remaja LDII yang berpengalaman dalam pembinaan anak dan remaja.
Melalui kegiatan ini, LDII Wonokupang menegaskan komitmennya dalam membina generasi muda berkarakter sebagai bagian dari upaya membangun masyarakat yang religius dan berdaya saing. (cak/wid)












