Surabaya – Kasubdit Bintibsos Ditbinmas Polda Jawa Timur, AKBP Sutiono, menegaskan pentingnya membangun sinergi antar elemen bangsa sebagai fondasi ketahanan nasional. Hal itu disampaikannya dalam Dialog Kebangsaan pada Musyawarah Wilayah (Muswil) X Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur yang digelar di Gedung Serba Guna Sabilurrosyidin, Surabaya, Sabtu (30/8).
Menurut AKBP Sutiono, sinergi tidak akan terwujud tanpa kolaborasi dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat yang majemuk. Ia menekankan bahwa moderasi beragama adalah kunci dalam menjaga keharmonisan.
“Moderasi beragama tidak menempatkan satu golongan lebih tinggi dari yang lain, melainkan mengambil jalan tengah. Cara beragama yang moderat akan membuat seseorang terhindar dari sikap ekstrem atau berlebihan dalam menjalankan ajaran agamanya,” tegasnya.
Ia mengingatkan, pemahaman agama yang ekstrem justru berpotensi memicu lahirnya sikap radikal.
“Jika seseorang merasa golongannya paling benar, maka ia bisa dengan cepat bergeser menjadi radikal. Hal ini tentu berbahaya bagi persatuan bangsa,” jelas Sutiono.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa peran kepolisian tidak hanya sebatas penegakan hukum, melainkan juga menjaga Harmoni, Kamtibmas, dan Pembangunan Masyarakat (Harkamtibmas). Melalui pembinaan dan penyuluhan, polisi hadir mendorong masyarakat untuk mengedepankan toleransi, saling menghargai, serta mempererat persaudaraan di tengah keberagaman.
“Ketahanan nasional hanya bisa dibangun bila masyarakat saling menghormati, bersatu, dan tidak mudah terpecah oleh perbedaan. Polisi berkomitmen untuk terus menjadi bagian dalam mewujudkan kondisi itu,” papar AKBP Sutiono.
Ia juga memberikan apresiasi kepada LDII Jawa Timur yang konsisten menghadirkan ruang dialog kebangsaan serta mendorong terciptanya moderasi beragama di tengah masyarakat. Ia berharap, kontribusi LDII bersama seluruh elemen bangsa dapat terus memperkuat sinergitas, menjaga persatuan, serta menjadi teladan dalam merawat kerukunan demi ketahanan nasional yang kokoh.