KEDIRI — Tantangan masa depan yang semakin kompleks menuntut lahirnya pemimpin muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga visioner serta memiliki arah hidup yang jelas. Hal itu ditegaskan Kepala Bidang Pemuda pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri, Aris Fachrudin, saat membuka kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK), Selasa (23/12), di Gedung Pertemuan Kantor Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
Kegiatan yang diselenggarakan DPD KNPI Kota Kediri tersebut diikuti pemuda dari berbagai organisasi kepemudaan (OKP) se-Kota Kediri sebagai upaya penguatan kapasitas dan karakter kepemimpinan generasi muda.
Dalam sambutannya, Aris mendorong pemuda agar menyiapkan diri sejak dini melalui perencanaan hidup yang matang dan terarah. Menurutnya, salah satu langkah penting untuk membentuk pemimpin visioner adalah dengan menyusun peta hidup jangka panjang.
“Salah satu tips agar pemuda bisa menjadi pemimpin visioner adalah dengan membuat peta hidup jangka panjang. Tuliskan secara detail target-target yang ingin dicapai ke depan, sehingga hidup memiliki arah dan tujuan yang jelas,” ujarnya.
Ia menjelaskan, peta hidup tersebut dapat mencakup berbagai aspek, mulai dari pendidikan, karier, pengembangan diri, hingga kontribusi sosial. Dengan perencanaan yang tertulis dan terukur, pemuda akan lebih fokus mengembangkan potensi diri serta tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang bersifat sesaat.
Aris menambahkan, kepemimpinan visioner tidak lahir secara instan, melainkan melalui proses pembelajaran, pengalaman, dan konsistensi dalam menjalankan rencana hidup. Oleh karena itu, generasi muda perlu membiasakan diri untuk berpikir jauh ke depan, siap menghadapi perubahan, serta memiliki komitmen kuat terhadap tujuan yang telah ditetapkan.

Sementara itu, tokoh pemuda dan politik Kota Kediri, Yudi Ayubchan, dalam materinya menyoroti besarnya peran pemuda dalam perjalanan sejarah bangsa. Ia mengingatkan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari kontribusi pemuda, salah satunya melalui peristiwa Sumpah Pemuda.
“Namun saat ini, keterwakilan pemuda di DPR RI masih sangat kecil, hanya sekitar 4,3 persen yang berusia di bawah 30 tahun,” ungkapnya.
Meski demikian, Yudi menilai pengaruh pemuda dalam proses politik justru sangat besar. Ia menyebut sekitar 40 hingga 50 persen proses politik dan pemilihan di Indonesia diisi oleh tokoh-tokoh muda.
“Pertanyaannya, apakah kita ingin menjadi pemain yang membawa inovasi bagi masyarakat, atau hanya menjadi alat politik semata,” tegasnya.
Menurut Yudi, jika pemuda ingin benar-benar menjadi agent of change, maka keterlibatan dalam dunia politik dan kebijakan publik menjadi hal yang tidak terelakkan. Pemuda memiliki posisi strategis sebagai representasi aspirasi masyarakat sekaligus inovator kebijakan.
“Pemuda harus berani tampil sebagai pembawa solusi, baik di bidang teknologi, lingkungan, ekonomi kreatif, maupun transparansi digital,” katanya.
Ia juga membagikan sejumlah strategi agar pemuda mampu menjadi pemimpin yang berpengaruh, khususnya di ranah sosial dan politik. Di antaranya dengan membangun kompetensi pada isu-isu spesifik seperti UMKM digital, pendidikan, atau energi terbarukan, memperluas jejaring, membangun koalisi, serta aktif menyampaikan gagasan, riset, dan opini di forum publik.
Salah satu peserta LDK, Yuda Langgeng Asadullah dari Pemuda LDII Kota Kediri, menilai pembentukan karakter unggul merupakan fondasi utama sebelum seseorang terjun ke berbagai bidang kehidupan.
“Karakter unggul ibarat pondasi sebuah rumah. Jika pondasinya kuat, rumah tidak akan mudah roboh,” ujarnya.
Ia menambahkan, generasi muda tidak cukup hanya dibekali keterampilan teknis atau kemampuan akademik semata. Integritas, etika, dan kepribadian yang kuat juga menjadi bekal penting agar mampu bertahan dan berkembang dalam jangka panjang.
Menurutnya, karakter yang kokoh harus berjalan seiring dengan visi hidup yang jelas. Pandangan tersebut sejalan dengan pesan para pemateri, bahwa perencanaan masa depan akan lebih mudah diwujudkan apabila pemuda memiliki visi yang matang serta arah tujuan yang jelas sejak dini. (kim/sof/wid)












