Kediri – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Kediri, Agus Sukisno, menghadiri Apel Hari Santri Nasional 2025 yang digelar di Lapangan Canda Bhirawa, Pare, Kabupaten Kediri, pada Rabu (22/10).
Dalam kesempatan tersebut, Agus Sukisno menekankan bahwa peringatan Hari Santri merupakan momentum penting untuk memperkuat persatuan serta menumbuhkan kembali semangat perjuangan para santri.
“Momen ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus meneladani semangat perjuangan para santri dalam menjaga keutuhan bangsa serta meneguhkan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin,” ujar Agus Sukisno.
Apel ini dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Kediri, Ketua PCNU Kabupaten Kediri KH. Muhammad Makmun Mahfudz, serta tokoh agama dan masyarakat. Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito), bertindak sebagai pembina upacara.
Dalam amanatnya, Mas Dhito menekankan pentingnya peran santri dalam menjaga semangat resolusi jihad, memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan mendukung pembangunan daerah.
“Para santri harus terus menjaga resolusi jihad dengan semangat kebersamaan, menjaga NKRI, serta berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten Kediri,” tegas Mas Dhito.
Bupati Kediri juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Kediri terhadap pengembangan pondok pesantren (ponpes). Saat ini terdapat 51 pondok pesantren aktif yang terus berkembang di wilayah Kabupaten Kediri.
“Pondok pesantren harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah. Semangat membangun harus terus dijaga. Di sisi lain, kami juga berencana menaikkan honor guru Madin dari Rp300 ribu menjadi Rp450 ribu per bulan, yang akan direalisasikan pada tahun 2026,” tambahnya.
Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Kabupaten Kediri juga dilaksanakan di beberapa lokasi, termasuk pondok pesantren, lembaga pendidikan, dan kantor pemerintahan. Sejumlah pondok pesantren di bawah naungan LDII menggelar apel santri secara mandiri, salah satunya di Pondok Pesantren Blawe.
Di Ponpes Blawe, apel dipimpin oleh Ketua Pondok Iqbal Gunawan Sakti, yang menyampaikan pesan moral bagi para santri agar menjadi generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berakhlak mulia.
“Momen Hari Santri adalah saat untuk melahirkan pemimpin bangsa yang berkarakter dan berbudi luhur, sebagaimana cita-cita para pendahulu agar Indonesia menjadi negara yang makmur dengan kepemimpinan yang amanah,” ujar Iqbal.
Iqbal menekankan pentingnya peran santri sebagai teladan di masyarakat serta dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan persatuan bangsa.
“Kepada para santri, jangan santai atau menyia-nyiakan amanah. Jadilah generasi yang menjaga kerukunan masyarakat dan mengawal pembangunan bangsa bersama para ulama sebagai panutan dan penengah,” tutupnya. (rzi/sof/wid)












