Surabaya – Menjelang peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada 1 Juli 2025, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menggelar dzikir dan doa bersama di Masjid Arif Nurul Huda, Mapolda Jatim, Kamis (26/6). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan yang mengedepankan nilai-nilai spiritualitas dan kebersamaan sebagai pondasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Acara berlangsung dengan penuh khidmat dan diikuti oleh jajaran kepolisian, tokoh-tokoh agama, serta perwakilan dari berbagai elemen masyarakat. Dzikir dan doa yang dipanjatkan bersama menjadi momentum reflektif untuk memohon keselamatan, kedamaian, dan keberkahan bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi anggota Polri dalam menjalankan tugas pengabdian kepada negara.
Salah satu tokoh agama yang turut hadir adalah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur, KH Moch Amrodji Konawi. Selain sebagai Ketua DPW LDII, juga sebagai salah satu pengurus Dai Kamtibmas Polda Jatim yang aktif menjembatani komunikasi antara ulama dan aparat keamanan dalam membangun harmoni sosial.
Pada kesempatan tersebut, Amrodji mengapresiasi langkah Polda Jatim yang telah menginisiasi kegiatan bernuansa religius tersebut. Menurutnya, dzikir dan doa bersama bukan hanya sebagai rutinitas seremonial, tetapi juga sebagai upaya konkret untuk memperkuat sinergi antara aparat penegak hukum dan masyarakat dalam menjaga keutuhan bangsa.
“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk menjaga ikatan spiritual dan moral dalam kehidupan berbangsa. Selain sebagai bentuk doa dan harapan, ini juga menjadi ruang untuk mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat agar terus bersinergi menjaga stabilitas kamtibmas,” ujar KH Amrodji.
Ia menambahkan, semangat kebersamaan yang dibangun melalui kegiatan keagamaan akan mendorong terwujudnya kondisi masyarakat yang rukun, damai, dan saling menghormati di tengah perbedaan.
Menurutnya, dzikir dan doa bersama merepresentasikan wajah Polri yang humanis, religius, dan dekat dengan masyarakat. Dalam peringatan Hari Bhayangkara yang ke-79, Polda Jatim tidak hanya mengedepankan aspek seremonial, tetapi juga memperkuat pondasi moral dan spiritual sebagai bekal dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua Dai Kamtibmas Polda Jatim, KH Ali Maschan Moesa, yang dalam tausiyahnya menggarisbawahi pentingnya peran ulama dalam mendampingi Polri melakukan edukasi dan pencerahan spiritual kepada masyarakat. Ia menilai bahwa sinergi antara Polri dan tokoh agama merupakan salah satu kunci dalam membangun kesadaran kolektif demi terciptanya ketenteraman di tengah masyarakat.
Acara kemudian dilanjutkan dengan dzikir dan doa yang dipimpin secara tartil dan penuh khidmat oleh Wakil Ketua Dai Kamtibmas Polda Jatim, KH AKBP (Purn) Bahrun Nasikin. Para peserta larut dalam lantunan dzikir yang menggema, menciptakan suasana religius yang mendalam.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto, yang berhalangan hadir karena sedang mendampingi Presiden RI dalam kunjungan kerja di Jawa Timur, diwakili oleh Kombes Pol Ary Satriyan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapan agar melalui kegiatan ini, semangat pengabdian anggota Polri semakin kokoh, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme, integritas, dan pelayanan yang humanis kepada masyarakat.
Peringatan Hari Bhayangkara tahun ini menjadi momentum penting bagi Polri untuk terus memperkuat komitmen sebagai institusi yang responsif terhadap dinamika sosial. Dengan mengedepankan pendekatan spiritual, diharapkan Polri mampu menjadi penjaga keamanan yang tidak hanya tangguh secara fisik dan strategi, tetapi juga kokoh secara moral dan akhlak.