DPD LDII Kabupaten Sidoarjo menggelar Pengajian Sarimbit di Aula Al Barokah, Pondok Sruni, Gedangan, Sabtu (15/11) malam. Kegiatan yang diinisiasi Bidang BK PPG Sidoarjo tersebut bertujuan memperkuat keharmonisan dan keromantisan pasangan suami-istri.
Mengangkat tema “Sehidup Sesurga”, acara menghadirkan pasangan narasumber Rio Azadi dan Sovia Sahid. Keduanya merupakan pengurus DPW LDII Jawa Timur.
Kegiatan dihadiri Dewan Penasihat, pengurus DPD dan PPG Sidoarjo. Peserta utamanya adalah pasangan muda dari PAC dan PC LDII se-Korda II di Sidoarjo.
Dewan Penasihat DPD LDII Sidoarjo, KH Makhin, menekankan pentingnya pemahaman hak dan kewajiban suami-istri sebagai dasar keharmonisan keluarga.
“Tidak ada manusia yang sempurna. Begitu pula dalam rumah tangga, suami dan istri harus menerima kelebihan dan kekurangan pasangannya. Jangan sampai persoalan sepele memicu pertengkaran yang berujung perceraian,” ujarnya.
Ia menambahkan, pernikahan yang diniatkan sebagai ibadah akan membawa keluarga menuju sakinah, mawaddah, warahmah, serta keberkahan. Karena itu, nilai agama menjadi pondasi utama dalam membangun rumah tangga.
Ketua Panitia, Dwi Herry Andayani menyebutkan, peserta kegiatan adalah pasangan dengan usia pernikahan 1-5 tahun, fase yang dinilai masih rawan menghadapi dinamika dan ujian rumah tangga.
Pada sesi awal, Rio dan Sovia mengajak peserta melakukan pose dan yel-yel “Kita Bikin Romantis”. Awalnya sebagian peserta terdiam, tak lama kemudian mereka tertawa bersama.
Dalam materinya, kedua narasumber menegaskan bahwa ketenangan rumah tangga terbangun dari kesadaran suami-istri dalam memenuhi kewajiban masing-masing.
“Mencari bahagia dalam pernikahan itu wajar. Namun yang lebih utama adalah mencari pahala. Kalaupun ada masa tidak bahagia, pernikahan tetap bisa dipertahankan karena masih ada nilai ibadah di dalamnya,” jelas dr. Rio.
Ia juga menjelaskan fase perjalanan pernikahan, mulai bulan madu, kekecewaan, kesadaran, perubahan, hingga cinta sejati. Sementara untuk membangun hubungan yang harmonis, pasangan diajak memahami love languages, seperti kata-kata afirmasi, waktu berkualitas, pelayanan, sentuhan, dan pemberian hadiah.
Materi disampaikan dalam tiga seri. Pertama, Harmonisasi, yang membahas tujuan pernikahan dan peran suami-istri. Kedua, Komunikasi, yang menyoroti pengelolaan emosi dan penyelesaian konflik. Ketiga, Keluarga Berfungsi, yang mengulas manajemen rumah tangga dan pola asuh positif.
Sesi refleksi menutup kegiatan dengan penuh keharuan. Para peserta diminta saling menatap, menggenggam tangan, berpelukan, dan mengucapkan terima kasih kepada pasangan. Banyak di antaranya menitikkan air mata saat diminta melakukan introspeksi atas perjalanan pernikahan masing-masing. (cak/wid).
