Kediri – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) bersama Badan Otonom Nahdlatul Ulama (BANOM NU) Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri menggelar Istighosah dan Doa Bersama. Acara dilaksanakan di Masjid Sabilul Huda, Desa Jabang, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Rabu (22/10).
Istighosah dan Doa Bersama itu untuk memperingati Hari Santri Nasional 2025. Pada acara tersebut turut hadir Ketua Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PC LDII) Kecamatan Kras, Eko Prasetiyo.
Ia berharap agar umat Islam bisa memaknai peringatan Hari Santri Nasional dengan meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW. Menurutnya, ajakan tersebut sejalan dengan nilai dakwah yang selama ini dijalankan oleh LDII, yakni mengedepankan akhlakul karimah, kesabaran, serta semangat persaudaraan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam berdakwah dengan kasih sayang dan kesabaran. Nilai-nilai itulah yang kami tanamkan kepada warga LDII agar senantiasa menjaga ukhuwah dan berkontribusi positif bagi lingkungan,” ujar Eko Prasetiyo.
Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Kediri, KH Muhammad Makmun Mahfud, atau yang akrab disapa Gus Makmun, dalam tausiyahnya juga mengajak jamaah untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam setiap aspek kehidupan. Ia mencontohkan bagaimana Nabi Muhammad SAW memilih bersabar dan mengalah terhadap penduduk Thaif demi keberhasilan misi dakwahnya.
“Kesabaran dan kasih sayang Nabi menjadi kunci keberhasilan dakwah beliau. Itulah yang perlu diteladani oleh umat Islam dalam berdakwah maupun bermasyarakat,” tutur Gus Makmun.
Ia berharap momentum Hari Santri Nasional dapat menjadi sarana mempererat sinergi antarormas Islam dalam mewujudkan kehidupan beragama yang rukun, toleran, dan saling menghormati.
Kegiatan istighosah ini dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, aparat pemerintahan kecamatan, serta ratusan santri dan warga dari berbagai desa di Kecamatan Kras. (rzi/sof/wid)












