Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Kediri menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-7 di Pondok Pesantren Nurul Hakim, Kaliawen, Kediri, Rabu (16/7). Forum lima tahunan ini dihadiri oleh 313 peserta dari pengurus PC dan PAC se-Kabupaten Kediri, serta jajaran Forkopimda dan 52 tamu undangan. Musda dibuka oleh Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa.
Mengusung tema “Penguatan Peran LDII dalam Membangun Generasi Berkarakter Luhur Melalui Pendidikan Berkualitas,” Musda ini menegaskan komitmen LDII dalam memperkuat peran pendidikan, khususnya pendidikan karakter yang sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa dan ajaran agama.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati yang akrab disapa Mbak Wabup menekankan pentingnya Musda sebagai forum strategis dalam menyusun arah dan kebijakan organisasi. Ia menyoroti peran sentral LDII dalam mendukung pembangunan daerah melalui dakwah dan pendidikan yang berorientasi pada pembentukan karakter.
“LDII berkontribusi besar dalam pembinaan akhlak, pendidikan umat, dan pemberdayaan masyarakat. Kami mengapresiasi peran LDII dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia,” ujarnya.
Wabup juga menyampaikan bahwa penguatan karakter generasi muda menjadi bagian penting dalam upaya mengatasi persoalan kemiskinan, yang salah satu penyebab utamanya adalah rendahnya akses dan mutu pendidikan.
“Pendidikan yang berkualitas, apalagi yang menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual, sangat penting untuk membangun masa depan masyarakat yang sejahtera. Komitmen LDII dalam hal ini patut didukung dan dijadikan teladan,” imbuhnya.
Ketua DPW LDII Jawa Timur, KH Moch Amrodji Konawi, dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa LDII hadir sebagai mitra strategis pemerintah, tidak hanya dalam pendidikan dan dakwah, tetapi juga dalam isu-isu global seperti pelestarian lingkungan dan energi terbarukan.
“LDII aktif membangun karakter generasi muda di lingkungan pesantren, sekolah, dan masyarakat melalui program-program konkret. Pendidikan karakter yang kami kembangkan menekankan pada enam tabiat luhur: jujur, amanah, hemat, kerja keras, rukun, dan mandiri,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri periode 2020–2025, Agus Sukisno, menambahkan bahwa Musda menjadi ajang refleksi dan penyusunan strategi baru untuk lima tahun ke depan. Fokus LDII tetap pada delapan klaster kontribusi, dengan prioritas pada pendidikan karakter dan pemberdayaan masyarakat.
“Kami telah mengembangkan model pendidikan terintegrasi di pondok-pondok pesantren, membangun boarding school, dan mendirikan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) untuk membekali generasi muda dengan keterampilan,” ungkapnya.
Ia juga menyebut sejumlah program unggulan LDII, seperti pemanfaatan energi surya di pesantren, pembangunan rumah susun santri, dan pendirian pos kesehatan pesantren sebagai bagian dari ekosistem pendidikan yang holistik dan berkelanjutan.
Musda ke-7 ini diharapkan mampu menghasilkan kepemimpinan yang kuat serta program kerja yang semakin memperkuat kontribusi LDII dalam pembangunan daerah, khususnya dalam membentuk generasi yang unggul secara intelektual, spiritual, dan moral.