Surabaya — Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapat dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat dalam mewujudkan visi sebagai lumbung pangan nasional. Salah satu dukungan datang dari Ketua DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur, Moch. Amrodji Konawi, yang menilai potensi pertanian dan peternakan di provinsi ini menjadi modal besar menuju kemandirian pangan Indonesia.
Dukungan tersebut disampaikan Amrodji usai mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Minggu (12/10).
Menurut Amrodji, Jawa Timur memiliki potensi luar biasa untuk menjadi pusat ketahanan pangan nasional. Selain didukung oleh lahan pertanian yang luas dan subur, masyarakat Jawa Timur juga dikenal memiliki semangat gotong royong dan etos kerja tinggi. Dua faktor tersebut, katanya, menjadi modal penting dalam mewujudkan swasembada pangan.
“LDII mendukung penuh langkah Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat sektor pertanian dan peternakan. Kami juga telah menggerakkan warga LDII di berbagai kabupaten dan kota untuk mengembangkan pertanian milenial,” ujar Amrodji.
Ia menambahkan, program ketahanan pangan yang dijalankan LDII sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional. Melalui berbagai kegiatan, LDII terus mendorong warganya agar mandiri secara pangan di lingkungan keluarga, sekolah, dan pesantren.
Berbagai inovasi juga dilakukan, seperti menanam sayuran hidroponik di halaman rumah dan lahan terbatas, serta membangun green house dan menerapkan smart farming untuk budidaya melon premium. Program tersebut melibatkan generasi milenial dan para santri agar terlibat aktif dalam pembangunan sektor pangan modern.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin upacara peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10/2025). Dalam sambutannya, Khofifah menyampaikan apresiasi kepada para petani, peternak, dan nelayan yang telah berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional serta pembangunan Jawa Timur. Dok. kominfo.jatimprov.go.id
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya saat memimpin upacara HUT ke-80 Jawa Timur menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para petani, peternak, dan nelayan yang telah berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional.
“Jawa Timur mampu berdiri tegak sebagai lumbung pangan nasional, bahkan sedang menuju kedaulatan pangan. Kita semua wajib menyampaikan terima kasih kepada para petani di Jawa Timur yang luar biasa,” ujar Khofifah.
Khofifah menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi Jawa Timur sejak awal tahun hingga November 2025 diperkirakan mencapai lebih dari 12 juta ton gabah kering panen (GKP). Angka tersebut menempatkan Jawa Timur sebagai provinsi dengan produksi padi tertinggi di Indonesia.
Selain itu, Luas Tambah Tanam (LTT) di Jawa Timur tercatat mencapai 1,571 juta hektare, yang juga merupakan yang terluas secara nasional. Tak hanya unggul dalam produksi padi, Jawa Timur juga menjadi provinsi terdepan dalam berbagai komoditas lain seperti jagung, tebu, daging sapi, susu, telur, dan perikanan tangkap.
Menurut Khofifah, berbagai hasil produksi pertanian dan peternakan tersebut juga diarahkan untuk mendukung Program Makan Bergizi (MBG) di sekolah-sekolah, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan generasi muda.
“Semua capaian ini tidak mungkin terwujud tanpa kerja keras para petani, peternak, nelayan, serta pelaku UMKM. Karena itu, kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pejuang pangan di Jawa Timur,” tutup Khofifah.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap melangkah menuju kemandirian dan kedaulatan pangan nasional. Provinsi ini diharapkan menjadi teladan bagi daerah lain dalam membangun ketahanan pangan berbasis kolaborasi, teknologi, dan semangat gotong royong.













