Surabaya – Pengurus DPW LDII Jawa Timur dari Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) melakukan kunjungan kerja ke Kantor Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Provinsi Jawa Timur pada Selasa (22/7).
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Ketua Biro PPKK DPW LDII Jatim, Emie Santoso. Dalam pertemuan tersebut, Emie menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) antara DPP LDII dan Kemendukbangga/BKKBN Pusat yang telah ditandatangani pada tahun lalu di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri.
“Tujuan utama kami adalah memperkuat kerja sama strategis antara LDII dan BKKBN, khususnya dalam upaya bersama mencegah stunting. MoU tersebut menjadi dasar penting untuk menyusun perjanjian kerja sama (PKS) di tingkat wilayah dan daerah,” ujar Emie.
Ia menegaskan, LDII melalui Biro PPKK berkomitmen mendukung program-program pemerintah dalam bidang kesehatan keluarga dan pemberdayaan perempuan. “Kami berharap sinergi ini dapat terus berlanjut, terutama dalam upaya edukasi masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang, pola asuh anak yang tepat, dan kesiapan berkeluarga,” tambahnya.
Emie juga memaparkan bahwa LDII telah melaksanakan pembinaan keluarga secara berjenjang, mulai dari usia dini (PAUD), usia sekolah dasar, remaja, usia menikah, hingga lansia. “Pembinaan dilakukan melalui pengajian rutin dari tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC) hingga Pimpinan Cabang (PC). Untuk remaja dan dewasa, kami mengadakan pengajian pranikah dan pengajian sarimbit sebagai bagian dari pembentukan ketahanan keluarga,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Emie mengundang Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jatim, Maria Ernawati, untuk hadir dan menjadi keynote speaker dalam seminar bertema “Pencegahan Stunting: Membangun Generasi Sehat dan Cerdas, Wujudkan Indonesia Emas 2045”. Seminar tersebut akan digelar di Kantor DPD LDII Gresik pada 27 Juli mendatang. Fokus utama seminar adalah pentingnya investasi gizi sejak masa prakonsepsi hingga usia balita dalam rangka mencetak generasi unggul Indonesia di masa depan.

Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jatim, Maria Ernawati, menyambut kedatangan pengurus DPW LDII Jatim. Menurutnya, banyak program yang dijalankan oleh Biro PPKK LDII sejalan dengan program-program Kemendukbangga/BKKBN. Ia menyatakan bahwa kerja sama melalui PKS akan sangat membantu percepatan pembangunan keluarga di Jawa Timur.
“Banyak program kami yang beririsan dengan program LDII. Beberapa di antaranya adalah program ‘Quick Win’ seperti Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Lansia Berdaya (SIDAYA), serta pemanfaatan Super Apps tentang keluarga,” ujar Maria.
Ia juga menambahkan bahwa program Sekolah Lansia Tangguh (SELANTANG) sangat potensial untuk disinergikan dengan program-program LDII. Program ini dirancang untuk memberdayakan para lansia agar tetap aktif, sehat, mandiri, dan produktif. Melalui pendekatan berbasis pendidikan, pelatihan, dan pemberian informasi, SELANTANG membekali lansia dengan pengetahuan di berbagai bidang, mulai dari kesehatan fisik dan mental, keagamaan, sosial budaya, hingga keterampilan hidup sehari-hari.
“Program ini selaras dengan visi LDII dalam pembinaan masyarakat lintas usia. Dengan sinergi ini, kami berharap para lansia tetap aktif, mandiri, bahagia, dan produktif di usia senja. Tidak hanya untuk kesejahteraan pribadi, tetapi juga agar mereka terus memberikan kontribusi positif bagi keluarga dan masyarakat di sekitarnya,” ungkap Maria.
Menutup pertemuan, kedua belah pihak sepakat untuk terus membangun kolaborasi yang lebih konkret dan menyeluruh. Melalui kunjungan dan diskusi hari ini, diharapkan sinergi antara LDII dan Kemendukbangga/BKKBN Jawa Timur terus terjalin dan berkelanjutan.
Kerja sama ini diyakini mampu memperkuat fondasi keluarga Indonesia, mulai dari edukasi gizi dan pola asuh yang benar, pembinaan remaja, pembekalan pranikah, hingga pemberdayaan lansia. Seluruh upaya tersebut merupakan bagian integral dalam menciptakan keluarga berkualitas, menurunkan angka stunting, dan mewujudkan generasi sehat, cerdas, serta berdaya saing tinggi menuju Indonesia Emas 2045.