KEDIRI — Ratusan pesilat mengikuti Kejuaraan Kota (Kejurkot) PERSINAS ASAD Kota Kediri 2025 yang digelar pada Sabtu (29/11). Ajang tahunan yang berlangsung di Padepokan PERSINAS ASAD Kota Kediri tersebut digelar untuk melestarikan warisan budaya pencak silat sekaligus mencetak generasi pesilat yang berprestasi, berkarakter, dan menjunjung tinggi sportivitas.
Gelaran Kejurkot tersebut turut disaksikan para Dewan Pembina PERSINAS ASAD serta perwakilan Padepokan Wali Barokah. Selain menjadi ajang kompetisi, kegiatan tersebut sekaligis untuk membina generasi muda ASAD, mendorong tumbuhnya potensi, kesiapan mental, serta jiwa kompetitif yang sehat.
Ketua IPSI Kota Kediri, Siswanto, menegaskan bahwa penyelenggaraan event internal seperti Kejurkot merupakan bagian penting dari pola pembinaan berjenjang di setiap perguruan. Menurutnya, kompetisi internal menjadi fondasi dalam pencarian bibit atlet sekaligus sarana evaluasi kualitas latihan yang telah diberikan para pelatih.
“Kejurkot internal seperti ini sangat penting di setiap perguruan. Harapan kami, semua perguruan juga rutin menggelar event internal agar anak-anak memiliki wadah untuk menyalurkan bakat dan semangatnya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kejurkot tersebut juga melatih mental tanding, pemahaman aturan pertandingan, serta rasa percaya diri para pesilat sebelum mereka terjun ke kejuaraan yang lebih tinggi. Dengan pembinaan yang tersusun secara berjenjang, ia berharap semakin banyak pesilat Kota Kediri yang mampu menorehkan prestasi di tingkat provinsi hingga nasional.

Sementara itu, Ketua Panitia, Masudin, menyampaikan bahwa Kejurkot tidak hanya mempererat silaturahmi antar pesilat, tetapi juga membuka peluang lebih luas bagi para atlet untuk meningkatkan prestasi.
Menurutnya, Kejurkot menjadi barometer untuk melihat kesiapan pesilat muda dalam menghadapi kompetisi yang lebih besar, sekaligus mengukur perkembangan teknik dan mental yang dibentuk melalui latihan rutin.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi batu loncatan bagi para pesilat muda untuk terus berkembang dan siap bersaing di tingkat regional maupun nasional,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa melalui Kejurkot, para atlet belajar menghadapi tekanan pertandingan, mengenali kelebihan dan kekurangan diri, serta mengasah kedisiplinan yang menjadi kunci dalam dunia pencak silat.
Masudin juga menekankan bahwa Kejurkot bukan sekadar ajang memperebutkan medali, tetapi merupakan bagian dari proses pembentukan karakter. Atmosfer pertandingan yang sportif dan penuh nilai luhur pencak silat, diharapkan bisa mendukung para pesilat tumbuh menjadi generasi yang tangguh, rendah hati, serta mampu menjaga marwah pencak silat sebagai warisan budaya bangsa. (kim/sof/wid)












