Magetan – Sidang Paripurna Musyawarah Daerah (Musda) VIII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Magetan menetapkan Joko Pramono sebagai Ketua DPD LDII Magetan Masa Bakti 2025-2030. Penetapan dilakukan secara aklamasi setelah seluruh pimpinan cabang (PC) se-Kabupaten Magetan menyampaikan laporan pemandangan umum dan mengusulkan satu nama calon ketua yang sama dalam sidang paripurna, pada Rabu (19/11) di RM Putra Nirwana, Plaosan, Magetan.
Musda VIII LDII Magetan dipimpin oleh Bashori selaku pimpinan Sidang Paripurna. Dalam laporannya, ia menyampaikan bahwa seluruh PC menerima Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus DPD LDII Masa Bakti 2020-2025, disertai catatan, apresiasi, serta sejumlah rekomendasi program.
“Total 18 PC secara bulat mengusulkan nama yang sama sebagai calon ketua. Berdasarkan Tata Tertib Pemilihan Ketua Musda, Keputusan Nomor 8 Bab 2 Pasal 3, hanya ada satu nama yang diajukan, yaitu Joko Pramono,” ujar Bashori dalam sidang.
Melalui mekanisme sidang paripurna, pimpinan sidang meminta persetujuan forum. Dengan suara bulat, seluruh peserta Musda menyatakan setuju untuk menetapkan Joko Pramono sebagai Ketua DPD LDII Kabupaten Magetan Masa Bakti 2025-2030 secara aklamasi.
Saat dimintai kesediaannya untuk menerima amanah sebagai Ketua DPD LDII Kabupaten Magetan Masa Bakti 2025-2030, Joko Pramono berdiri dan dengan penuh keyakinan menyatakan kesiapan dirinya untuk memikul tanggung jawab tersebut. Ia menyampaikan bahwa keputusan menerima amanah bukan semata-mata karena dukungan bulat dari 18 pimpinan cabang, tetapi juga karena dorongan moral untuk melanjutkan pengabdian yang selama ini telah ia jalankan.
Dalam penyampaiannya, Joko menyadari bahwa tantangan ke depan akan semakin besar. Ia menyoroti beberapa program yang telah diusulkan oleh para pimpinan cabang dan akan menjadi prioritas kepengurusan berikutnya.
“Ada beberapa hal yang sebetulnya cukup memberatkan. Pengurus kabupaten ke depan diharapkan kembali memperkuat struktur organisasi dengan menambah Pimpinan Anak Cabang (PAC) di berbagai kecamatan. Ini adalah langkah strategis, namun sekaligus menambah beban kerja bagi pengurus,” tuturnya.
Ia juga menyinggung mengenai beberapa tuntutan baru yang akan dimandatkan kepada kepengurusan periode selanjutnya. Terutama terkait peningkatan peran LDII dalam kegiatan sosial, pembinaan umat, serta penguatan kaderisasi. Menurutnya, seluruh tuntutan itu bukanlah beban semata, melainkan bagian dari tanggung jawab mulia untuk meningkatkan manfaat organisasi bagi masyarakat luas.
“Meski terasa berat, semua itu adalah amanah. Tugas-tugas ini merupakan bentuk pengabdian luhur yang perlu terus ditingkatkan karena menjadi ilmu yang bermanfaat bagi umat,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Joko juga memberikan pesan khusus kepada seluruh jajaran pengurus DPD LDII Magetan. Ia mengajak mereka untuk tidak mengenal lelah dalam berjuang melalui organisasi. Menurutnya, kekuatan LDII terletak pada kebersamaan, keikhlasan, dan kesungguhan para pengurusnya dalam menjalankan setiap program.
“Kami mohon dengan hormat kepada Bapak-Bapak, Ibu-Ibu sekalian, khususnya para pengurus DPD, jangan pernah bosan untuk berjuang melalui LDII. Mari kita besarkan organisasi ini bersama-sama. Insyaallah, jika kita bekerja dengan ikhlas dan penuh kebersamaan, segala tantangan bisa kita lalui. Karena itu, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing,” ujarnya menutup sambutan.

Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Timur, Moch. Amrodji Konawi, dalam arahannya pada penutupan Musda VIII LDII Kabupaten Magetan, menyampaikan bahwa kepengurusan terpilih diberikan waktu 30 hari untuk menyempurnakan susunan pengurus sebelum diajukan kepada DPW LDII Jatim guna mendapatkan pengesahan secara de jure.
Amrodji menjelaskan bahwa kepengurusan baru yang terbentuk melalui Musda telah sah secara de facto, namun untuk memenuhi aspek legalitas organisasi, diperlukan pengajuan resmi berupa daftar nama pengurus lengkap. Ia mempersilakan DPD LDII Magetan untuk melakukan musyawarah tambahan apabila masih terdapat posisi yang perlu dilengkapi atau disesuaikan.
“Secara de facto kepengurusan sudah terbentuk. Namun untuk melengkapi legalitasnya, silakan menyampaikan daftar nama pengurus kepada DPW. Jika ada hal-hal yang masih perlu ditambah atau dilengkapi, kami persilakan untuk dimusyawarahkan kembali. Waktu yang tersedia maksimal satu bulan,” ujarnya dengan penuh kehati-hatian.
Dalam kesempatan tersebut, Amrodji juga memberikan penekanan penting terkait komposisi pengurus. Ia berharap kepengurusan yang baru dapat memadukan tiga lapisan kader, yaitu kader senior, kader menengah, serta generasi muda, sehingga struktur organisasi menjadi lebih seimbang dan berkesinambungan.
“Saya berharap kepengurusan yang disusun nantinya dapat menghadirkan tiga lapis kader. Lapisan senior tetap diperlukan, lapisan menengah harus kuat, dan generasi muda perlu disiapkan sejak sekarang. Keterlibatan mereka sangat penting untuk keberlanjutan organisasi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Amrodji menyampaikan bahwa DPW LDII Jawa Timur tengah menyiapkan berbagai program pendidikan dan pelatihan (diklat) yang ditujukan untuk membekali generasi muda dengan kemampuan dan wawasan yang dibutuhkan dalam menjalankan amanah organisasi di masa mendatang.
“Pembinaan generasi muda menjadi perhatian khusus kami. DPW telah menyiapkan sejumlah diklat untuk memperkuat peran mereka, sehingga nantinya mampu berkontribusi secara optimal,” tambahnya.
Dengan arahan tersebut, DPD LDII Magetan diharapkan dapat segera merampungkan struktur organisasinya secara cermat dan proporsional, sehingga siap menjalankan tanggung jawab dan program kerja pada periode 2025-2030. (sof/wid)












