Surabaya – Penguatan nilai-nilai kebangsaan dan stabilitas sosial menjadi fokus utama LDII Jawa Timur menjelang Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-10. Untuk memperkuat sinergi dalam menjaga keamanan dan kerukunan umat, jajaran pengurus DPW LDII Jatim bersilaturahim dengan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Jawa Timur, Brigjen TNI Murbianto Adhi Wibowo, Rabu (23/7).
Pertemuan yang berlangsung di Resto Joss Gandos, Surabaya tersebut merupakan upaya membangun komunikasi strategis antara organisasi keagamaan dan lembaga negara. Ketua DPW LDII Jawa Timur, KH Moch Amrodji Konawi, menyampaikan bahwa Muswil ke-10 LDII Jatim akan digelar pada 30-31 Agustus 2025 di Surabaya. Agenda lima tahunan ini menjadi momentum penting bagi LDII dalam melakukan konsolidasi internal serta merumuskan program kerja lima tahun ke depan.
“Muswil ke-10 ini mengusung tema ‘Penguatan SDM Profesional Religius yang Berdaya Saing dan Berakhlak Mulia Menuju Jawa Timur Gerbang Nusantara Baru’. Kami ingin menegaskan bahwa LDII bukan hanya fokus pada penguatan nilai-nilai keagamaan, tetapi juga siap berkontribusi aktif dalam pembangunan daerah dan penguatan wawasan kebangsaan,” ujar Amrodji.
Ia mengatakan bahwa sebagai bagian dari rangkaian Muswil, DPW LDII Jawa Timur akan menggelar Dialog Kebangsaan dengan menghadirkan narasumber dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), di antaranya dari Polda Jawa Timur, Kodam V/Brawijaya, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Timur, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Timur, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, serta instansi terkait lainnya.
“Kami sangat berharap Kabinda Jatim dapat turut hadir sebagai narasumber. Kehadiran BIN akan memperkaya perspektif dalam dialog, khususnya terkait isu-isu strategis kebangsaan dan keamanan nasional,” lanjut Amrodji.
Ia menambahkan, LDII telah menempatkan penguatan kebangsaan sebagai salah satu program prioritas. Di berbagai pondok pesantren naungan LDII, para santri tidak hanya mendapatkan pendidikan agama dan dakwah, tetapi juga dibekali dengan wawasan kebangsaan sebagai bekal mereka saat turun langsung ke masyarakat sebagai mubaligh dan mubalighat.
“Kami mengibaratkan bangsa ini seperti kapal besar. Agar tidak oleng, keseimbangannya harus dijaga bersama. Karena itu, para santri kami dididik untuk menjadi agen dakwah yang juga memiliki komitmen kuat terhadap keutuhan dan kedaulatan NKRI,” jelasnya.
Amrodji menegaskan bahwa silaturahim dengan Kabinda Jatim merupakan bentuk nyata dari komitmen LDII dalam memperkuat kolaborasi dengan aparat negara dan seluruh elemen masyarakat demi menciptakan situasi yang aman, rukun, dan kondusif di Jawa Timur.
Menanggapi hal tersebut, Brigjen TNI Murbianto Adhi Wibowo menyambut baik rencana pelaksanaan Muswil ke-10 LDII Jatim dan mengapresiasi peran aktif LDII dalam menjaga harmoni sosial dan kehidupan beragama di masyarakat.
“Kondusivitas Jawa Timur selama ini adalah hasil kerja sama seluruh elemen masyarakat, termasuk LDII. Kami sangat menghargai kontribusi LDII dalam menjaga keharmonisan, merawat persatuan, dan membina umat. Silaturahim seperti ini sangat penting dan kami harap terus terjaga sebagai ruang kolaborasi untuk membangun Jawa Timur,” ujarnya.
Terkait harapan agar BIN turut menjadi narasumber dalam Dialog Kebangsaan, Brigjen Murbianto menyatakan kesiapannya untuk hadir apabila tidak ada tugas lain yang bersifat mendesak.
Dengan digelarnya Muswil ke-10, LDII Jawa Timur menegaskan kembali komitmennya untuk terus bersinergi dengan pemerintah dan seluruh elemen bangsa dalam menciptakan kehidupan bermasyarakat yang rukun, aman, dan berkemajuan. LDII berharap, melalui Muswil ini, organisasi mampu memberikan kontribusi nyata yang berdampak luas bagi umat, bangsa, dan negara.