Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Selasa (20/5). Dalam pidatonya, Khofifah menekankan pentingnya kesadaran kolektif untuk membangun kemandirian sosial dan ekonomi bangsa.
“Dari Jawa Timur, kita tunjukkan bahwa kesadaran bertindak secara kolektif adalah kunci untuk menjemput masa depan yang lebih baik bagi masyarakat, bangsa dan negara,” ujar Khofifah.
Ia menyampaikan bahwa berbagai kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan terus mendukung program pemerintah pusat sekaligus berpihak pada kepentingan rakyat dan pembangunan berkelanjutan.
Ia juga menegaskan bahwa percepatan pengentasan kemiskinan menjadi prioritas, melalui kolaborasi lintas sektor di bidang ketenagakerjaan, kesehatan, dan pendidikan. Menurutnya, sinergi program desa dan kota menjadi salah satu strategi utama.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga menyoroti pentingnya komitmen bersama dalam menghadapi tantangan global, seperti disrupsi digital dan perubahan iklim.
“Mari kita terus melangkah bersinergi dan berkolaborasi lintas sektor, lintas profesi, lintas agama, lintas suku, dan budaya,” katanya.
Ia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan partisipasi aktif dalam mewujudkan Jawa Timur yang makin maju dan sejahtera, sekaligus menjadikannya sebagai Gerbang Baru Nusantara menuju Indonesia Emas 2045.
“Dengan gotong-royong dan kolaborasi semua elemen, kita bisa membawa Jawa Timur menjadi provinsi yang berkemajuan, adil, makmur, unggul dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Dalam upacara tersebut, turut hadir jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat dan agama, termasuk Ketua DPW LDII Jawa Timur, KH Moch Amrodji Konawi. Ia menyampaikan dukungan LDII dalam memperkuat persatuan dan membumikan nilai-nilai kebangsaan di tengah tantangan zaman.
“Kebangkitan Nasional 1908 mengajarkan kita bahwa kemajuan bangsa hanya bisa dicapai melalui persatuan. LDII Jawa Timur mengajak seluruh elemen masyarakat meneladani semangat ini untuk menghadapi tantangan global, mulai dari disrupsi teknologi hingga polarisasi sosial,” jelasnya.
Amrodji juga mendorong Pemuda LDII untuk menjadi pelopor kebangkitan di era digital, dengan memanfaatkan teknologi secara kreatif namun tetap menjaga jati diri bangsa.
Ia menegaskan bahwa peringatan Hari Kebangkitan Nasional bukan sekadar seremonial, melainkan momentum untuk membangun kesadaran kolektif bahwa kemajuan bangsa adalah tanggung jawab bersama.
“LDII Jawa Timur siap menjadi garda terdepan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tutupnya.