Gresik — Sinergi antarlembaga keagamaan menjadi kunci dalam menjaga kerukunan di tengah keberagaman masyarakat. Semangat ini mewarnai pertemuan antara DPD LDII Gresik dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang berlangsung di kantor DPD LDII Gresik, Rabu (5/11).
Kunjungan silaturahim tersebut memperkuat hubungan lintas agama sekaligus mempertegas komitmen bersama dalam membangun keharmonisan sosial di Kabupaten Gresik. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pemerintah daerah yang digagas oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) sebagai bentuk dukungan terhadap kolaborasi antarorganisasi keagamaan.
Jajaran FKUB diterima Ketua DPD LDII Gresik Abdul Muis Zuhry, Dewan Penasihat, serta para Ketua PC LDII se-Kabupaten Gresik. Dari FKUB Gresik hadir sejumlah tokoh penting, diantaranya KH. Muhammad In’am, KH. Awwaludin, KH. Jarham, DR. Muhammad Toha, Nyai Hj. Azifah, serta H. Karmaji.
Dalam sambutannya, Abdul Muis menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kunjungan FKUB. Ia menilai kegiatan ini bukan sekadar ajang silaturahim, melainkan langkah nyata dalam memperkuat jaringan komunikasi dan kerja sama antar lembaga keagamaan.
“Kami berterima kasih atas kehadiran FKUB. Pertemuan ini menjadi bukti bahwa kerukunan bisa terus dirawat melalui dialog dan kebersamaan. LDII siap berkolaborasi untuk menjaga suasana damai dan kondusif di Gresik,” ujar Abdul Muis.
Menanggapi hal itu, KH. Jarham dari FKUB Gresik menegaskan pentingnya peran semua organisasi keagamaan dalam membangun kehidupan sosial yang harmonis. Menurutnya, FKUB memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi jembatan komunikasi lintas agama dan lembaga.
“Kerukunan tidak bisa lahir begitu saja, melainkan harus dirawat bersama. FKUB berkomitmen memfasilitasi dan memperkuat hubungan antarumat beragama agar tetap terjalin dalam semangat toleransi dan saling menghormati,” jelasnya.
Sementara itu, DR. Muhammad Toha dari FKUB menambahkan bahwa pihaknya mengapresiasi sambutan LDII. Ia berharap sinergi tersebut dapat berlanjut dalam bentuk program nyata kepada masyarakat, seperti kegiatan sosial dan forum komunikasi lintas iman.
“Dialog semacam ini perlu diperluas hingga ke tingkat kecamatan dan desa, agar semangat kerukunan tidak hanya berhenti di tataran lembaga, tetapi juga dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan tersebut ditutup dengan penyerahan cinderamata dari LDII kepada FKUB sebagai simbol persahabatan dan kerja sama yang berkelanjutan. Acara dilanjutkan dengan foto bersama dan ramah tamah.
Melalui pertemuan tersebut, FKUB dan LDII Gresik meneguhkan komitmen untuk terus memperkuat dialog lintas lembaga keagamaan sebagai fondasi utama dalam menciptakan masyarakat Gresik yang rukun, damai, dan saling menghormati di tengah keberagaman. (kim/sof/wid)












