Magetan — Bupati Magetan Nanik Endang Rusminarti membuka Musyawarah Daerah (Musda) VIII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Magetan. Acara berlangsung di RM Putra Nirwana, Plaosan, Magetan, Rabu (19/11). Ia menegaskan peran LDII dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia serta kontribusinya terhadap pembangunan daerah.
Bunda Nanik, sapaan akrabnya, menyampaikan harapan agar LDII terus menjadi organisasi yang memberi manfaat luas bagi umat, bangsa, dan masyarakat Magetan. Ia mendorong LDII memperluas kontribusi dalam dakwah sosial, pendidikan, dan pembinaan masyarakat agar keberadaannya semakin dirasakan semua kalangan.
“Kami berharap LDII mampu mencetak generasi yang alim, religius, berakhlakul karimah, dan mandiri. Dengan begitu, akan lahir pemuda-pemudi yang siap menghadapi tantangan zaman, namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama,” tutur Bupati.
Ia juga menegaskan bahwa LDII harus mampu menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat, memperkuat persatuan nasional, kerukunan umat beragama, serta menjaga stabilitas daerah. Kepada peserta Musda, Bupati berpesan agar mengikuti seluruh rangkaian sidang dengan penuh tanggung jawab dan menjunjung tinggi musyawarah.
“Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, namun hendaknya tetap berada dalam semangat kebersamaan dan persaudaraan,” ujarnya.
Bupati turut mengapresiasi tema Musda VIII LDII Magetan tahun ini, “Meningkatkan SDM Profesional Religius dan Peran LDII Menuju Magetan Nyaman, Maju, dan Berkelanjutan,” yang selaras dengan visi pembangunan daerah. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara LDII dan pemerintah melalui delapan klaster pengabdian LDII.
“Visi kami adalah Magetan yang nyaman, maju, dan berkelanjutan. Untuk itu, kami berharap keluarga besar LDII terus bersinergi dan berkolaborasi memajukan Magetan serta menyejahterakan masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Timur, Moch. Amrodji Konawi, dalam pengarahan organisasi mengatakan bahwa program kerja DPD LDII di seluruh kabupaten/kota harus mengimplementasikan Delapan Bidang Pengabdian LDII untuk Bangsa serta mendukung program pembangunan Kabupaten Magetan.
“Program-program LDII harus dipraktikkan secara nyata dan berjalan beriringan dengan program pemerintah, terutama untuk mewujudkan Magetan yang aman, maju, dan berkelanjutan,” tegasnya.
Amrodji juga menekankan peran LDII dalam menciptakan ketenangan dan kenyamanan masyarakat bersama jajaran pemerintah daerah. “Kami ingin Magetan menjadi daerah yang anteng, adem, dan nyaman ditinggali,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Musda merupakan forum tertinggi LDII yang memuat tiga agenda pokok, yaitu laporan pertanggungjawaban, penyusunan program kerja lima tahun, dan pembentukan kepengurusan baru. Amrodji mengapresiasi DPD LDII Magetan yang dinilai berhasil memperkuat komunikasi lintas ormas dan lintas agama.
“Keberhasilan itu terlihat ketika LDII diundang dalam kegiatan ormas seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, MUI, dan lainnya. Demikian pula ketika LDII mengadakan kegiatan, semua pihak hadir. Ini menunjukkan hubungan yang harmonis dan terbuka,” jelasnya.
Musda VIII LDII Kabupaten Magetan menjadi momentum penting bagi organisasi untuk memperkuat soliditas, memperdalam kontribusi, dan meneguhkan perannya dalam pembangunan daerah. Dengan dukungan pemerintah serta sinergi antarelemen masyarakat, LDII diharapkan terus menghadirkan program-program yang bermanfaat dan relevan bagi umat.
Musda ini juga diharapkan mampu melahirkan keputusan strategis yang membawa LDII dan Kabupaten Magetan menuju masa depan yang lebih nyaman, maju, dan berkelanjutan. Salah satunya melalui kolaborasi yang berkesinambungan. (sof/wid)
