Pasuruan — Musyawarah Daerah (Musda) VIII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Pasuruan menetapkan Andik Dwi Susanto sebagai Ketua DPD LDII Kabupaten Pasuruan masa bakti 2025-2030. Ia terpilih secara aklamasi setelah seluruh peserta sidang paripurna menyatakan kesepakatan bulat dalam forum yang digelar pada Minggu (19/10).
Usai penetapan, Andik menerima panji organisasi dari Ketua DPW LDII Jawa Timur, Moch Amrodji Konawi. Penyerahan panji tersebut menjadi simbol estafet kepemimpinan sekaligus penegasan amanah untuk melanjutkan program dan pengabdian LDII di Kabupaten Pasuruan.
Dalam sambutannya, Amrodji memberikan apresiasi tinggi terhadap kepengurusan sebelumnya di bawah pimpinan Sodikin, yang telah memimpin LDII Pasuruan selama dua periode. Menurutnya, kepemimpinan Sodikin berhasil membangun komunikasi yang harmonis, baik secara internal maupun eksternal, serta menyiapkan kader terbaik untuk melanjutkan tongkat estafet organisasi.
“Kepengurusan Pak Sodikin ini berhasil, bagus. Pesan kami, yang diutamakan adalah nilai kebangsaan. LDII di Pasuruan telah membentuk harmoni yang baik di internal, juga komunikasi vertikal dan horizontal yang berjalan dengan bagus,” ujar Amrodji.
Ia menjelaskan, komunikasi vertikal mencakup hubungan sinergis dengan pemerintah daerah, Polres, dan Kodim, hingga ke tingkat organisasi di bawahnya seperti PC (kecamatan) dan PAC (kelurahan/desa). Adapun komunikasi horizontal dijalin dengan ormas keagamaan sejajar seperti MUI, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, serta tokoh lintas agama lainnya.
“Kerukunan dengan semua pihak, termasuk yang non-muslim, perlu terus dibina. Harmoni yang baik akan menumbuhkan toleransi, dan ini akan sangat membantu menjaga komitmen kebangsaan di Kabupaten Pasuruan,” tambahnya.

Amrodji juga menegaskan pentingnya kaderisasi berlapis sebagai kunci keberlanjutan organisasi. Menurutnya, kepengurusan baru di bawah pimpinan Andik perlu memperkuat struktur kaderisasi yang terdiri dari lapisan senior, menengah, dan junior, agar proses transfer ilmu dan pengalaman berjalan efektif dari generasi ke generasi.
“Harapan kami, generasi tua bisa mentransfer ilmunya kepada generasi berikutnya sebelum mereka meninggal dunia. Jika tidak, di situlah awal kemunduran organisasi. Karena itu, proses kaderisasi harus berjalan baik dari senior ke junior,” pesannya.
Lebih lanjut, Amrodji mendorong agar LDII Kabupaten Pasuruan terus memperkuat kontribusi nyata bagi masyarakat melalui implementasi delapan klaster pengabdian LDII untuk bangsa. Delapan klaster tersebut meliputi bidang kebangsaan, keagamaan, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan herbal, teknologi digital, ketahanan pangan dan lingkungan, serta energi baru terbarukan.
Dengan semangat kebersamaan dan nilai dakwah yang menyejukkan LDII Kabupaten Pasuruan bertekad memperluas sinergi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, ormas, maupun masyarakat. (sof/wid)
