LDII JAWA TIMUR
  • BERANDA
  • BERITA
    • NASIONAL
    • SEPUTAR JATIM
    • LINTAS DAERAH
  • TENTANG KAMI
    • SEJARAH ORMAS LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPW LDII JAWA TIMUR 2020-2025
    • SUSUNAN PENGURUS WANITA LDII JAWA TIMUR
    • SUSUNAN PENGURUS PEMUDA LDII JAWA TIMUR
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA
    • NASIONAL
    • SEPUTAR JATIM
    • LINTAS DAERAH
  • TENTANG KAMI
    • SEJARAH ORMAS LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPW LDII JAWA TIMUR 2020-2025
    • SUSUNAN PENGURUS WANITA LDII JAWA TIMUR
    • SUSUNAN PENGURUS PEMUDA LDII JAWA TIMUR
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
LDII JAWA TIMUR
No Result
View All Result
Home NASIONAL

LDII Tekankan Pentingnya Aturan dan Kebijakan untuk Cegah Kekerasan Pada Satuan Pendidikan

Kontributor_Jatim by Kontributor_Jatim
25 Mei 2025
in NASIONAL
27 1
0
Ketua DPP LDII Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK), Siti Nurannisaa Paramabekti, menekankan pentingnya aturan dan kebijakan yang jelas sebagai landasan pencegahan terjadinya kekerasan di lingkungan sekolah maupun pesantren. Dok: LINES.

Ketua DPP LDII Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK), Siti Nurannisaa Paramabekti, menekankan pentingnya aturan dan kebijakan yang jelas sebagai landasan pencegahan terjadinya kekerasan di lingkungan sekolah maupun pesantren. Dok: LINES.

26
SHARES
28
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Maraknya kasus kekerasan serta perundungan di lingkungan pendidikan, termasuk sekolah dan pesantren kerap menjadi sorotan publik. Masalah ini semakin kompleks ketika korban enggan melapor karena takut atau pihak sekolah dan orang tua tidak transparan, bahkan cenderung menutup-nutupi kasus. Lantas, bagaimana mengenali adanya masalah dalam sistem pendidikan?

Ketua DPP LDII Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK), Siti Nurannisaa Paramabekti, menekankan pentingnya aturan dan kebijakan yang jelas sebagai landasan pencegahan terjadinya kekerasan di lingkungan sekolah maupun pesantren.

“Dengan aturan dan kebijakan yang tertuang dalam sistem sekolah, peran setiap pemangku kepentingan, guru, orang tua, dan elemen lain, dapat lebih terdefinisi. Dari situ, kita bisa menciptakan lingkungan yang kondusif dan mengenali penyimpangan,” ujar Nurannissa dalam sesi wawancara usai menjadi narasumber Pelatihan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) Perintisan Sekolah Aman, Nyaman, dan Menyenangkan (SANM) di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, pada Sabtu (24/5).

Menurut Nurannisaa, aturan dan kebijakan bisa membantu mendeteksi gejala-gejala masalah sebelum berkembang. Misalnya, aturan tentang absensi kehadiran siswa di sekolah yang mewajibkan pemberitahuan jika absen lebih dari dua hari. “Jika ada siswa yang tidak masuk lima hari tanpa kabar, ini bisa menjadi tanda awal masalah,” jelasnya.

Ia juga mencontohkan kasus kekerasan verbal. “Jika ada siswa yang biasanya aktif tiba-tiba diam setelah berinteraksi dengan teman yang berbicara kasar, guru dapat menindaklanjuti karena telah terjadi pelanggaran tata krama,” paparnya.

Namun, Nurannisaa mengakui bahwa aturan sering kali tidak efektif jika tidak dijalankan secara konsisten oleh pembuatnya sendiri. “Aturan harus hidup terlebih dahulu di internal sekolah, guru, kepala sekolah, dan staf. Jika nilai-nilai itu sudah mengakar, akan lebih mudah diterapkan pada siswa,” tegasnya.

Untuk membangun ekosistem yang baik, diperlukan grand design yang mencakup sistem, aturan, kebijakan, dan peran masing-masing pihak. “Ini bukan proses instan, tetapi membutuhkan strategi, komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) yang berkelanjutan, serta monitoring dan evaluasi (monev) di setiap tahapan,” ujarnya.

Nurannisaa menuturkan, perubahan perilaku dan karakter memerlukan kesabaran, ketangguhan, serta kemampuan berpikir kritis dan kreatif. “Mungkin ada trial and error, tetapi yang penting kita punya arah yang jelas, seperti kapal yang tahu ke mana harus berlayar,” pungkasnya.

Dengan pendekatan sistematis ini, diharapkan sekolah dan pesantren dapat menjadi lingkungan yang aman dan nyaman bagi siswa, sekaligus mencegah praktik kekerasan dan perundungan.

 

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • BERANDA
  • REDAKSI
  • HUBUNGI KAMI
  • TENTANG KAMI
  • Elementor #10140
Hubungi: 031-8285518

© 2025 Biro Komunikasi, Informasi dan Media - DPW LDII Jawa Timur.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA
    • NASIONAL
    • SEPUTAR JATIM
    • LINTAS DAERAH
  • TENTANG KAMI
    • SEJARAH ORMAS LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPW LDII JAWA TIMUR 2020-2025
    • SUSUNAN PENGURUS WANITA LDII JAWA TIMUR
    • SUSUNAN PENGURUS PEMUDA LDII JAWA TIMUR
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • HUBUNGI KAMI

© 2025 Biro Komunikasi, Informasi dan Media - DPW LDII Jawa Timur.