LDII JAWA TIMUR
  • BERANDA
  • BERITA
    • NASIONAL
    • SEPUTAR JATIM
    • LINTAS DAERAH
  • TENTANG KAMI
    • SEJARAH ORMAS LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPW LDII JAWA TIMUR 2020-2025
    • SUSUNAN PENGURUS WANITA LDII JAWA TIMUR
    • SUSUNAN PENGURUS PEMUDA LDII JAWA TIMUR
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA
    • NASIONAL
    • SEPUTAR JATIM
    • LINTAS DAERAH
  • TENTANG KAMI
    • SEJARAH ORMAS LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPW LDII JAWA TIMUR 2020-2025
    • SUSUNAN PENGURUS WANITA LDII JAWA TIMUR
    • SUSUNAN PENGURUS PEMUDA LDII JAWA TIMUR
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
LDII JAWA TIMUR
No Result
View All Result
Home NASIONAL

Menguatkan Jati Diri Bangsa di Era Globalisasi

Kontributor_Jatim by Kontributor_Jatim
28 Oktober 2018
in NASIONAL
25 2
0
Menguatkan Jati Diri Bangsa di Era Globalisasi
25
SHARES
27
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Jakarta (28/10). Menjelang suksesi dalam kepemimpinan nasional pada Pilpres 2019, mengingat kembali Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 menjadi sangat penting. Bangsa ini telah terpolarisasi akibat politik identitas, yang mengancam persatuan bangsa.

“Siapapun atau bagaimanapun pemimpin Indonesia, bias semua elitpolitik berjalan sendiri-sendiri, mementingkan kelompok dan golongannya, Indonesia tak akan maju. Bangsa Indonesia harus mengenang kembali tekad para intelektual muda era pergerakan nasional, mereka menginginkan Indonesia yang bersatu,” ujar Ketua DPP LDII, Iskandar Siregar.

Terutama, menurut Iskandar, para generasi muda sebagai penerus perjuangan mewujudkan cita-cita bangsa, harus memahami benar makna dan pesan Sumpah Pemuda 1928. “Setidaknya pemuda memiliki tiga peran utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini,” ujar Iskandar.

Pertama, sebagai generasi penerus yang konsisten melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya. Kedua, sebagai generasi pengganti para generasi tua yang belum mampu mengemban amanat. Ketiga, sebagai generasi pembaharu yang bersungguh-sungguh berjuang mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa. Ada kesadaran moral dengan komitmen kebangsaan untuk menjunjung tinggi keyakinan, nilai, norma, simbol, rasa cinta tanah air, yang mempertautkan kebhinekaan dalam jiwa kesatuan dan persatuan.

Generasi muda jangan terjebak dalam dinamika Pilpres 2019, yang cenderung membahayakan bangsa. Namun mengambil sikap kritis dalam semangat Sumpah Pemuda 1928. Persoalannya, Iskandar menduga generasi muda tak banyak yang peduli dengan cita-cita pendiri bangsa ini, kurang memahami perjuangan generasi pendahulunya.

Iskandar melihat para pemuda sebagian besar tenggelam dalam pola hidup hedonisme, larut dalam budaya konsumtif, asyik dengan dunianya sendiri, cenderung bermental jalan pintas, dan koruptif. Bahkan lebih mengutamakan kepetingan pribadi dibandingkan kepentingan bersama atau kemashalatan umum. Mereka kurang peduli atau peka terhadap realitas sosial yang terjadi di sekitarnya.

“Hal tersebut membuat pudarnya nasionalisme yang telah dibangun generasi tua sebelumnya. Dan pemuda Indonesia dewasa ini sepertinya telah banyak kehilangan jati dirinya, terutama dalam hal wawasan kebangsaan dan patriotisme (cintatanah air) Indonesia,” papar Iskandar.

Lantas apa solusinya? Perlu re-thinking (pemikiran kembali) dan re-inventing (penemuan kembali) dalam nation character building (pembangunan karakter bangsa) bagi pemuda yang berwawasan kebangsaan dan patriotisme untuk menemukan kembali jati diri bangsa.

Pada tahun 1928 pemuda Indonesia mengguncang dunia dengan manifesto heroic dengan mendeklarasikan Sumpah Pemuda. Pemuda Indonesia menjadi pionir dalam proses bangkitnya bangsa Indonesia untuk melakukan perlawanan sistematis terhadap imperalisme (penjajahan) – yang diikuti bangsa-bangsa lain di Asia dan Afrika.

Pengarang kawakan T.S. Elliot (1888-1965), pemenang Hadiah Nobel Kesusasteraan 1948, mengatakan “We shall not cease from exploration, and the end of all our exploring will be to arrive where we started and know the place for the first time.” Terjemahan bebasnya kurang lebih, “Kita tidak akan berhenti bereksplorasi, dan akhir dari semuanya ialah, kita tiba di tempat dari mana kita telah berangkat, dan mengenalinya untuk pertama kali.”

Kini dengan revolusi teknologi transportasi, komunikasi, dan informasi, dunia kian menjadi satu di era globalisasi. Di era ini mengalir arus barang, jasa, informasi dan gaya hidup, yang melintas batas-batas nasional secara cepat dan intensif. Unsur-unsur global berjumpa dengan unsur-unsur lokal. Terjadilah proses globalisasi. Kita dapat aktif berpikir global dan bertindak lokal, serta berpikir local dan bertindak global.

Sikap ini hanya bias terwujud bila, Pertama, orang harus tahu diri, kenal diri, dan kendali diri ketika berjumpa dengan orang lain di dalam masyarakat yang kian majemuk. Kedua, orang harus mau dan mampu membuka diri ketika berinteraksi dengan orang lain. Interaksi dengan orang lain bukanlah antara subyek dan obyek, melainkan antara subyek dan subyek yang bermartabat.

Dalam interaksi ini bias mencontoh petuah dari Mahatma Gandhi yang mengatakan, “Saya tidak mau rumahku dikelilingi tembok di semua arah dan jendelaku terkunci rapat. Saya mau kebudayaan semua negeri berembus sebebas mungkin kearah rumahku. Tetapi saya menolak diriku dihempaskan dari tempat kakiku berpijak oleh apapun yang berembus dari luar.”

Selain itu bias mencuplik perkataan Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat ke-16 (1860), “Tempatkan kakimu di tempat yang tepat, lalu berpijak teguh di situ.” Dengan kata lain berkelanalah kemana-mana, tetapi kembalilah kepada jati diri bangsa bukan sebaliknya kita kehilangan orientasi atau malah menjadi faktor yang mendorong disrupsi kebangsaan.

Nah modal bangsa berupa Sumpah Pemuda 1928 ini harus dikelola dan menjadi semangat perubahan. Agar Indonesia menjadi bangsa yang terdepan di segala bidang.

Tags: era globalisasijati diri bangsaLDIIsumpah pemuda

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar Terkini

  • KRISHNA PURNAWAN CANDRA pada LDII Inisiasi Tim TPPK dan Sekolah SANM Berbasis Karakter Luhur
  • Gathot Wardoyo pada LDII Inisiasi Tim TPPK dan Sekolah SANM Berbasis Karakter Luhur
  • Lilik Indarti pada Jelang Musda V, LDII Bangkalan Beraudiensi Dengan Bupati Lukman Hakim
  • Lilik Indarti pada Musda LDII Bangkalan Perkuat SDM Profesional Religius Menuju Kemandirian Bangsa
  • Didik Tondo Putro pada Kunjungi Ponpes Al Ubaidah, Ketua MUI Jatim Tanamkan Nilai Kebangsaan pada Ratusan Santri LDII
  • Trending
  • Comments
  • Latest
5 sukses ramadhan

Kunci 5 Sukses Ramadhan

7 April 2022
Sejarah dan Profil Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri

Sejarah dan Profil Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri

10 November 2016
Foto: http://dakwahislam.net/

Keutamaan Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadhan

8 Juni 2016
Kirab Bendera Merah Putih Raksasa yang diadakan oleh Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Selasa (16/8) pagi. Dok: LDII Kediri.

Lima Penerapan Sumpah Pemuda dalam Kehidupan Sehari-Hari

28 Oktober 2022
workshop digital marketing ldii bangkalan

Gelar Workshop Digital Marketing, LDII Bangkalan Dorong Generasi Muda Jadi Entrepreneur

10
Pelatihan rukyatul hilal untuk penentuan 1 Syawal oleh DPW LDII Jawa Timur pada Sabtu (15/4) di Gedung DPD LDII Gresik. Dok: Lines.

Persiapan Idul Fitri, LDII Jatim Adakan Pelatihan Penentuan Hilal Awal Syawal

8
Prof. Dr. Ir. Dedid Cahya Happyanto, MT dikukuhkan sebagai Guru Besar Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) di Ruang Auditorium, Gedung Pascasarjana PENS, Surabaya, Selasa (21/3). Dok: LINES.

Kembangkan Mobil Listrik, Ketua Persinas ASAD Jatim Dikukuhkan Jadi Guru Besar ke-4 PENS

7
Ketua DPW LDII Amrodji Konawi didampingi pengurus harian, saat silaturahim Syawal di Kediaman KH. Hasan Mutawakkil Alalloh Ketum MUI Jatim di Probolinggo, pada 25 April 2023.

Safari Silaturahim Syawal LDII Jatim untuk Pererat Ukhuwah Islamiyah

6
Tembus Rp 152,8 Juta, Nilai Hewan Kurban yang Disembelih LDII Wonorejo Pada Idul Adha 1446 H

Tembus Rp 152,8 Juta, Nilai Hewan Kurban yang Disembelih LDII Wonorejo Pada Idul Adha 1446 H

8 Juni 2025
Panitia kurban LDII Jawa Timur tengah bersiap menyembelih sapi pada perayaan Idul Adha 2025, pada Sabtu (7/6) di halaman Kantor DPW LDII Jatim. Dok: LINES.

Warga LDII Jatim Sembelih 12.394 Ekor Hewan Kurban Saat Idul Adha 2025

7 Juni 2025
Panitia Kurban LDII Jawa Timur menerima bantuan sapi kurban dari Gubernur Khofifah pada Kamis (5/6) di Kantor DPW LDII Jatim. Bantuan ini merupakan wujud dukungan nyata dalam pelaksanaan ibadah kurban yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Dok: LINES.

LDII Jatim Terima Hewan Kurban dari Gubernur dan Kapolda untuk Disalurkan Kepada Warga Kurang Mampu

7 Juni 2025
Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menekankan bahwa semangat berkurban bukan hanya sebagai bentuk ibadah ritual semata, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun kekuatan sosial dan memperkuat kepedulian antarsesama. Dok: LINES.

Ketum LDII: Kurban Merupakan Simbol Ketakwaan dan Kesalehan Sosial

30 Mei 2025
  • BERANDA
  • REDAKSI
  • HUBUNGI KAMI
  • TENTANG KAMI
Hubungi: 031-8285518

© 2025 Biro Komunikasi, Informasi dan Media - DPW LDII Jawa Timur.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA
    • NASIONAL
    • SEPUTAR JATIM
    • LINTAS DAERAH
  • TENTANG KAMI
    • SEJARAH ORMAS LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPW LDII JAWA TIMUR 2020-2025
    • SUSUNAN PENGURUS WANITA LDII JAWA TIMUR
    • SUSUNAN PENGURUS PEMUDA LDII JAWA TIMUR
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • HUBUNGI KAMI

© 2025 Biro Komunikasi, Informasi dan Media - DPW LDII Jawa Timur.