Surabaya – PERSINAS ASAD Jawa Timur akan menampilkan drama kolosal pada pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) X LDII Jawa Timur. Sebanyak 30 pesilat berprestasi dari berbagai daerah akan tampil memadukan keterampilan beladiri pencak silat dengan seni kendang pencak berlatar seni budaya.
Pertunjukan ini tidak hanya menampilkan gerakan silat yang indah dan penuh teknik, tetapi juga dikemas dalam sebuah cerita heroik tentang perjuangan arek-arek Suroboyo melawan pasukan Inggris demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Koreografi disusun dengan harmonisasi gerak serta iringan kendang pencak yang dinamis untuk memunculkan suasana heroisme.
Dalam persiapannya, PERSINAS ASAD Jawa Timur menggandeng Ketua IPSI Kota Malang Parso Adiyanto sebagai pakar kesenian kendang pencak. Ia menyusun koreografi penguatan teknik silat hingga menyatukan gerakan pesilat dengan irama tabuhan kendang pencak. Perpaduan ini menjadikan pencak silat bukan hanya bela diri, tetapi juga seni pertunjukan bernilai budaya tinggi.
Ketua Pengprov PERSINAS ASAD Jawa Timur Dedid Cahya Happyanto menegaskan, keterlibatan 30 pesilat terbaik merupakan bentuk komitmen untuk menyukseskan Muswil LDII sekaligus memperkenalkan pencak silat sebagai warisan budaya asli Indonesia. “Kami ingin menunjukkan bahwa pencak silat tidak hanya seni beladiri, tetapi juga memiliki unsur seni pertunjukan yang bisa dinikmati oleh semua kalangan,” ujar Dedid, pada Senin (18/8) di Surabaya.
Musyawarah Wilayah X LDII Jawa Timur sendiri menjadi momentum penting untuk merumuskan program kerja organisasi di tingkat provinsi. Kehadiran PERSINAS ASAD melalui drama kolosal ini diharapkan menjadi penyemangat sekaligus simbol persatuan dalam mewujudkan generasi yang religius, profesional, dan mandiri.