Kediri — Pendidikan memegang peranan penting dalam menentukan masa depan bangsa. Melalui pendidikan, generasi muda tidak hanya memperoleh ilmu pengetahuan, tetapi juga membangun karakter, nilai moral, dan semangat kebangsaan yang kuat.
Hal itu disampaikan Ketua Pemuda LDII Kota Kediri, Asyhari Eko Prayitno, saat menghadiri Milad ke-59 Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kota dan Kabupaten Kediri. Acara digelar di Ballroom Lotus Garden Hotel, Kediri, Jumat (10/10).
Asyhari menegaskan, pendidikan dan pembentukan karakter menjadi kunci utama menghadapi tantangan zaman, terutama di tengah sulitnya mencari pekerjaan. “Akhlak mulia menjadi hal penting untuk mendukung kesuksesan. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang menentukan kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, tidak ada jalan pintas menuju kemajuan selain melalui pendidikan. Karena itu, generasi muda harus dibekali ilmu, keterampilan, serta karakter yang kuat agar mampu bersaing di masa depan.

Sementara itu, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati dalam sambutannya menyoroti berbagai tantangan bangsa, seperti ketahanan pangan, dinamika geopolitik global, serta pentingnya memperkuat solidaritas sosial. Ia menilai, KAHMI memiliki peran strategis dalam memadukan nilai intelektual, spiritual, dan kebangsaan guna mendukung pembangunan nasional maupun daerah.
“Peran MD KAHMI sangat vital untuk memperkuat kontribusi intelektual muslim dalam pembangunan. Kami berharap sinergi ini sejalan dengan visi Kota Kediri MAPAN, Kota yang Maju, Agamis, Produktif, Aman, Ngangeni,” ujar Vinanda.
Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan pembangunan karakter masyarakat. Melalui kolaborasi erat antara Pemkot Kediri dan MD KAHMI, ia berharap Kediri dapat tumbuh sebagai kota yang berdaya saing tinggi namun tetap hangat dan berkarakter.
“Harapan saya, kerja sama ini semakin memperkokoh Kediri, bukan hanya sebagai kota maju secara infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga kota yang berakhlak, berbudaya, dan penuh kasih sayang terhadap seluruh warganya,” tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Presidium MD KAHMI Kota Kediri, Imam Wihdan, memaparkan bahwa sekitar 12 persen penduduk usia kerja di Kediri telah berpendidikan sarjana, melampaui rata-rata nasional yang mencapai 10 persen. Namun, angka tersebut dinilai masih perlu ditingkatkan agar Kediri dapat berkontribusi lebih besar dalam mewujudkan Indonesia maju.
“Negara maju rata-rata memiliki 40 persen penduduk berpendidikan tinggi. Karena itu, kami ingin anak-anak Kediri terus didorong untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin. Kami mengapresiasi program Pemkot seperti BOSDA dan beasiswa pendidikan yang sangat membantu masyarakat,” tuturnya. (sof/wid).












