Jombang – Ketua DPW LDII Jawa Timur, KH Moch Amrodji Konawi, menghadiri pembukaan Perkemahan Akhir Tahun Ajaran Cinta Alam Indonesia (Permata CAI) ke-46 yang digelar di Bumi Perkemahan Kosambiwojo, Wonosalam, Jombang, pada Senin (30/6). Kegiatan tahunan ini diikuti oleh 1.500 peserta yang terdiri dari santri dan alumni Pondok Pesantren Gadingmangu yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
KH Amrodji menyampaikan bahwa Permata CAI merupakan agenda rutin Pondok Pesantren Gadingmangu sebagai bagian dari program pembinaan generasi muda yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.
“Setiap tahun kita melaksanakan kegiatan ini sebagai sarana edukasi bagi seluruh santri, agar mereka mencintai tanah air dan memahami pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar alumnus Pondok Pesantren Gadingmangu ini.
Lebih lanjut, KH Amrodji menekankan bahwa kecintaan terhadap alam merupakan bagian dari pengamalan ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadits. Ia menyoroti pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sebagai tanggung jawab bersama demi menjamin keberlangsungan sumber daya alam bagi generasi mendatang.
“Setelah mempelajari Al-Qur’an dan sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kita dihadapkan pada realitas bahwa kita juga harus memelihara alam agar tetap lestari. Ini bukan hanya untuk hari ini, tapi juga untuk anak cucu kita di masa depan,” jelasnya.
Menurutnya, pemanfaatan energi terbarukan dan pelestarian lingkungan merupakan bagian penting dari pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, Permata CAI tidak hanya menjadi ajang pendidikan spiritual dan kebangsaan, tetapi juga momentum untuk menanamkan kepedulian lingkungan kepada para santri.
Kegiatan Permata CAI ke-46 diisi dengan beragam aktivitas edukatif dan rekreatif yang berfokus pada pembinaan karakter, pelatihan kepemimpinan, serta pelestarian lingkungan hidup. Seluruh rangkaian acara ini sejalan dengan visi LDII dalam mencetak generasi profesional religius yang cinta tanah air, berkarakter kuat, dan peduli terhadap lingkungan.
Pembukaan Permata CAI kali ini juga dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang memberikan arahan dan motivasi kepada para peserta. Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya investasi mental dan pembentukan karakter sebagai pondasi utama dalam menyiapkan generasi muda yang tangguh dan berakhlakul karimah.
“Proses kepemimpinan sejati tidak terjadi secara instan. Ia harus melalui penataan hati, pikiran, rasa, dan tindakan. Semua itu selaras dengan prinsip Trisukses, yaitu berakhlakul karimah, alim-faqih, dan mandiri,” tutur Khofifah.

Dengan mengusung tema “Perhebat Karakter Pemuda Profesional Religius dan Berazaskan Pancasila Guna Memperkokoh Eksistensi Bangsa di Bawah Naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia”, Permata CAI ke-46 juga menekankan pentingnya pelestarian lingkungan hidup.
Gubernur Khofifah mengaitkan pesan moral tersebut dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), seraya mengutip QS Ar-Rum ayat 41 sebagai pengingat bahwa menjaga kelestarian alam merupakan bagian dari tanggung jawab spiritual manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Dalam pidatonya, Khofifah juga mengangkat kembali gagasan Bung Karno tentang investment stage yang disampaikan dalam pidato kenegaraan tahun 1956, yaitu investasi keterampilan, investasi material, dan terutama investasi mental. Menurutnya, tanpa investasi mental yang kuat, kekayaan dan keterampilan tidak akan mampu membawa bangsa keluar dari ketergantungan.
“Mental investment inilah yang paling mendasar. Pendidikan karakter berbasis akhlakul karimah adalah kunci membangun kemandirian bangsa,” tegasnya.
Acara pembukaan turut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Kyai Sepuh Ponpes Gadingmangu KH Abdul Aziz Sulthon Aulia, Ketua Pembina Ponpes Gadingmangu KH Achmad Fawwaz, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, Bupati Jombang Warsubi, Wakil Bupati Gus Salman, serta para pimpinan ormas Islam lainnya.
Selain kegiatan utama, area perkemahan juga diramaikan dengan lebih dari 75 stan pasar rakyat dan UMKM. Fasilitas-fasilitas menarik seperti photo booth, tenda interaktif, dan zona edukasi turut menambah daya tarik kegiatan ini. Panitia menargetkan jumlah kunjungan mencapai 25.000 orang hingga acara penutupan.
Dengan semangat kolaborasi serta penanaman nilai-nilai luhur, Permata CAI ke-46 membuktikan diri sebagai wadah pembinaan karakter, cinta tanah air, kepemimpinan, dan spiritualitas yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan ajaran Islam.