LDII JAWA TIMUR
  • BERANDA
  • BERITA
    • NASIONAL
    • SEPUTAR JATIM
    • LINTAS DAERAH
  • TENTANG KAMI
    • SEJARAH ORMAS LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPW LDII JAWA TIMUR 2020-2025
    • SUSUNAN PENGURUS WANITA LDII JAWA TIMUR
    • SUSUNAN PENGURUS PEMUDA LDII JAWA TIMUR
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA
    • NASIONAL
    • SEPUTAR JATIM
    • LINTAS DAERAH
  • TENTANG KAMI
    • SEJARAH ORMAS LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPW LDII JAWA TIMUR 2020-2025
    • SUSUNAN PENGURUS WANITA LDII JAWA TIMUR
    • SUSUNAN PENGURUS PEMUDA LDII JAWA TIMUR
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
LDII JAWA TIMUR
No Result
View All Result
Home NASIONAL

Webinar Kebangsaan, LDII Sumbang Saran Agar Bangsa Indonesia Tidak Terpecah

Kontributor_Jatim by Kontributor_Jatim
26 Agustus 2022
in NASIONAL
126 3
0
Webinar Kebangsaan menghadirkan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid sebagai pembicara kunci, Lukman Hakim Saifuddin, Ketua PBNU KH. Ahmad Fachrur Rozi, Ketua PP Muhammadiyah KH Syafiq Al Mughni, Romo Franz Magnis Suseno, dan Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistyono. Foto: LINES.

Webinar Kebangsaan menghadirkan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid sebagai pembicara kunci, Lukman Hakim Saifuddin, Ketua PBNU KH. Ahmad Fachrur Rozi, Ketua PP Muhammadiyah KH Syafiq Al Mughni, Romo Franz Magnis Suseno, dan Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistyono. Foto: LINES.

121
SHARES
129
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Revolusi 4.0 merupakan era penerapan teknologi modern dan sistem jaringan terintegrasi. Penggunaan internet dan otomatisasi menjadi kian masif bahkan menciptakan disrupsi. Ini disebabkan tak semua orang mampu memanfaatkan teknologi menjadi sesuatu yang bermanfaat. Akibatnya, Indonesia yang majemuk terancam dengan politik identitas.

“Menghadapi disrupsi, kami menginginkan kita semua bekerja untuk masa depan dengan paradigma bersanding, bukan bertanding, apalagi bersaing. Artinya untung menguntungkan di antara kita semuanya, sehingga Indonesia bisa berjalan dengan baik,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, saat membuka webinar “Beragama dalam Bingkai Kebangsaan untuk Merawat dan Menjaga Keutuhan Bangsa”.

Acara yang dilaksanakan di Aula Serbaguna, Kantor DPP LDII, Jakarta tersebut diikutin 2.600 peserta di 265 titik. Webinar digelar oleh DPP LDII bersama Majalah Nuansa Persada.

Para peserta terdiri perwakilan DPW, DPD Kabupaten/Kota, hingga pesantren di lingkungan LDII. Narasumber yang hadir diantaranya Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid sebagai pembicara kunci, Lukman Hakim Saifuddin, Ketua PBNU KH. Ahmad Fachrur Rozi, Ketua PP Muhammadiyah KH Syafiq Al Mughni, Romo Franz Magnis Suseno, dan Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistyono.

Menurut KH Chriswanto, keberagaman adalah takdir bangsa Indonesia. “Agar perahu yang bernama Indonesia tetap tenang, maka setiap pihak harus mengembangkan toleransi dan saling menghargai,” ujarnya.

Senada dengan KH Chriswanto, _keynote speaker_ webinar Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa’adi dalam pernyataannya, meminta umat beragama menjadi agen transformasional, yang mampu mengembangkan nilai-nilai spiritualitas keimanan, mental kultural, dan kemanusiaan di kemajemukan.

“Kita sekaligus harus mampu menjaga keutuhan bangsa agar tidak tercerabut dari akar kehidupan, sebagai bangsa yang religius di tengah budaya teknokratis, matrealistis, dan hedonis yang terjadi di sekitar kita,” ujarnya.

Ia menambahkan, semua umat beragama, lebih spesifik lagi ormas keagamaan memiliki tempat yang strategis. Mereka berfungsi sebagai tumpuan harapan umat dan mitra pemerintah dalam meningkatkan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara

Secara spesifik, peran dan kontribusi umat Islam, utamanya ormas Islam sebagai penjaga garis kerukunan antar umat beragama perlu ditingkatkan, seiring dengan tantangan dan permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia, “Kita semuanya menyadari bahwa faktor pendidikan, ekonomi dan pilihan politik, kerap menjadi penyebab naik turunnya tensi kerukunan, munculnya gesekan, dan keretakan sosial di tengah masyarakat,” paparnya.

Menurutnya, pondasi kerukunan dan keutuhan bangsa harus dibangun sejak dari lingkungan keluarga, pendidikan formal, maupun pendidikan informal. Ia berpendapat dalam menyikapi berbagai Isu dan dinamika sosial, “Kita harus bisa menghindari dan mencegah timbulnya gesekan antar sesama saudara kita, saudara sebangsa dan saudara setanah air, maupun saudara seagama yang berbeda pemahaman dan organisasi,” imbuhnya.

Mantan Menteri Agama RI periode 2014-2019, Lukman Hakim mengukuhkan pendapat Wamenag mengenai pentingnya menghindari gesekan dalam kehidupan yang majemuk, “Kita menghadapi dua kutub dalam keberagamaan kita, secara sederhana terdapat kutub yang mengedepankan simbol dalam beragama. Kemudian terdapat kutub lain, yang mengedepankan esensi, tidak peduli dengan simbol,” tegasnya.

Di sinilah hadir konsep moderasi beragama, yang menarik dua kutub tersebut agar mengedepankan nilai-nilai universal agama untuk kemaslahatan umat, “Sementara masalah-masalah perbedaan atau furuiyah, hanya diperbicangkan di dalam kelompok saja. Dengan masalah perbedaan semua pihak harus lebih toleran,” ujarnya.

Sikap yang toleran tersebut, diyakini Romo Franz Magnis Suseno SJ, Guru Besar Emeritus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara sebagai penyelamat bangsa Indonesia, “Bangsa ini setidaknya tiga kali terancam perpecahan, namun persatuan selalu menyelamatkan Indonesia,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam webinar kebangsaan tersebut.

Sumpah Pemuda melahirkan bangsa Indonesia di tengah kolonialisme pada 1928. Lalu Pancasila yang dirumuskan sesaat sebelum merdeka, terbukti menjadi perekat, “Ketiga saya sebagai saksi mata, kala reformasi semua orang mengira Indonesia akan bubar seperti Uni Sovyet, tapi Indonesia bisa keluar dari krisis dalam persatuan dan perdamaian yang mantap,” ujar Romo Magnis.

Kunci keberhasilan Indonesia melewati krisis, menurutnya adalah kesediaan mayoritas untuk tidak menuntut kedudukan istimewa dalam UUD 1945, “Umat Islam tidak menuntut keistimewaan. Itulah dasar persatuan,” imbuhnya. Meskipun demikian, ia berpendapat kelompok minoritas harus menghormati nilai-nilai budaya kelompok mayoritas, “Di sinilah pentingnya tenggang rasa,” ungkapnya.

Bangsa Indonesia menurutnya punya modal rohani, dalam dimensi budaya, politik kebangsaan dan agama. Dalam dimensi budaya, Indonesia bila dibandingkan Jerman sangat jauh berbeda. Bangsa Jerman tidak biasa beda bahasa, sementara Indonesia majemuk. “Jadi orang Indonesia terbiasa berbeda agama dan bahasa, namun bisa hidup saling menghormati. Dalam budaya Indonesia kekerasan itu selalu ditolak. Indonesia itu toleran dan positif,” tutur Romo Magnis.

Senada dengan Romo Magnis, Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro (Undip) Singgih Tri Sulistiyono yang juga Ketua DPP LDII, menuturkan Pancasila merupakan pemersatu bangsa, “Inilah yang membuat Lemkari cikal bakal LDII, sejak berdiri pada 1972 menjadikan Pancasila sebagai asas organisasi,” imbuh Singgih.

Menurutnya, untuk menjahit keberagaman LDII mengembangkan silaturahim atau dialog. Bahkan, “8 Program Kerja LDII untuk Bangsa” yang terdiri dari Wawasan Kebangsaan, Dakwah, Pendidikan Umum, Ketahanan Pangan, Penghijauan dan Pelestarian Lingkungan, Kesehatan dan Pengobatan Herbal, Ekonomi Syariah, Teknologi 4.0, dan Energi Baru Terbarukan – tidak berhenti sebagai program kerja, tapi menjadi wahana untuk bersilaturahim dengan pemerintah, ormas, parpol, dan para pemangku asas lainnya.

Silaturahim menjadi ruh LDII dalam moderasi beragama, “Pondasinya ayat yang menegaskan kita diciptakan memang berbeda, namun untuk saling mengenal sehingga bisa saling membantu,” ujar Singgih.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar Terkini

  • KRISHNA PURNAWAN CANDRA pada LDII Inisiasi Tim TPPK dan Sekolah SANM Berbasis Karakter Luhur
  • Gathot Wardoyo pada LDII Inisiasi Tim TPPK dan Sekolah SANM Berbasis Karakter Luhur
  • Lilik Indarti pada Jelang Musda V, LDII Bangkalan Beraudiensi Dengan Bupati Lukman Hakim
  • Lilik Indarti pada Musda LDII Bangkalan Perkuat SDM Profesional Religius Menuju Kemandirian Bangsa
  • Didik Tondo Putro pada Kunjungi Ponpes Al Ubaidah, Ketua MUI Jatim Tanamkan Nilai Kebangsaan pada Ratusan Santri LDII
  • Trending
  • Comments
  • Latest
5 sukses ramadhan

Kunci 5 Sukses Ramadhan

7 April 2022
Sejarah dan Profil Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri

Sejarah dan Profil Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri

10 November 2016
Foto: http://dakwahislam.net/

Keutamaan Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadhan

8 Juni 2016
Kirab Bendera Merah Putih Raksasa yang diadakan oleh Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Selasa (16/8) pagi. Dok: LDII Kediri.

Lima Penerapan Sumpah Pemuda dalam Kehidupan Sehari-Hari

28 Oktober 2022
workshop digital marketing ldii bangkalan

Gelar Workshop Digital Marketing, LDII Bangkalan Dorong Generasi Muda Jadi Entrepreneur

10
Pelatihan rukyatul hilal untuk penentuan 1 Syawal oleh DPW LDII Jawa Timur pada Sabtu (15/4) di Gedung DPD LDII Gresik. Dok: Lines.

Persiapan Idul Fitri, LDII Jatim Adakan Pelatihan Penentuan Hilal Awal Syawal

8
Prof. Dr. Ir. Dedid Cahya Happyanto, MT dikukuhkan sebagai Guru Besar Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) di Ruang Auditorium, Gedung Pascasarjana PENS, Surabaya, Selasa (21/3). Dok: LINES.

Kembangkan Mobil Listrik, Ketua Persinas ASAD Jatim Dikukuhkan Jadi Guru Besar ke-4 PENS

7
Ketua DPW LDII Amrodji Konawi didampingi pengurus harian, saat silaturahim Syawal di Kediaman KH. Hasan Mutawakkil Alalloh Ketum MUI Jatim di Probolinggo, pada 25 April 2023.

Safari Silaturahim Syawal LDII Jatim untuk Pererat Ukhuwah Islamiyah

6
Tembus Rp 152,8 Juta, Nilai Hewan Kurban yang Disembelih LDII Wonorejo Pada Idul Adha 1446 H

Tembus Rp 152,8 Juta, Nilai Hewan Kurban yang Disembelih LDII Wonorejo Pada Idul Adha 1446 H

8 Juni 2025
Panitia kurban LDII Jawa Timur tengah bersiap menyembelih sapi pada perayaan Idul Adha 2025, pada Sabtu (7/6) di halaman Kantor DPW LDII Jatim. Dok: LINES.

Warga LDII Jatim Sembelih 12.394 Ekor Hewan Kurban Saat Idul Adha 2025

7 Juni 2025
Panitia Kurban LDII Jawa Timur menerima bantuan sapi kurban dari Gubernur Khofifah pada Kamis (5/6) di Kantor DPW LDII Jatim. Bantuan ini merupakan wujud dukungan nyata dalam pelaksanaan ibadah kurban yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Dok: LINES.

LDII Jatim Terima Hewan Kurban dari Gubernur dan Kapolda untuk Disalurkan Kepada Warga Kurang Mampu

7 Juni 2025
Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menekankan bahwa semangat berkurban bukan hanya sebagai bentuk ibadah ritual semata, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun kekuatan sosial dan memperkuat kepedulian antarsesama. Dok: LINES.

Ketum LDII: Kurban Merupakan Simbol Ketakwaan dan Kesalehan Sosial

30 Mei 2025
  • BERANDA
  • REDAKSI
  • HUBUNGI KAMI
  • TENTANG KAMI
Hubungi: 031-8285518

© 2025 Biro Komunikasi, Informasi dan Media - DPW LDII Jawa Timur.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA
    • NASIONAL
    • SEPUTAR JATIM
    • LINTAS DAERAH
  • TENTANG KAMI
    • SEJARAH ORMAS LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPW LDII JAWA TIMUR 2020-2025
    • SUSUNAN PENGURUS WANITA LDII JAWA TIMUR
    • SUSUNAN PENGURUS PEMUDA LDII JAWA TIMUR
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • HUBUNGI KAMI

© 2025 Biro Komunikasi, Informasi dan Media - DPW LDII Jawa Timur.