Ketua DPW LDII Jawa Timur Moch. Amrodji Konawi menegaskan bahwa keberhasilan sebuah organisasi ditentukan oleh dua aspek penting, yaitu hubungan yang harmonis secara vertikal maupun horizontal. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) X LDII Sidoarjo di Pondok Pesantren Al Barokah, Sruni, Sidoarjo, Minggu (26/10) pagi.
Menurut Amrodji, jajaran vertikal meliputi hubungan baik antara LDII dengan pemerintah daerah mulai dari bupati, Forkopimda hingga tingkat paling bawah seperti ketua RT dan RW. Sementara jajaran horizontal mencakup sinergi dengan MUI, FKUB, NU, Muhammadiyah, serta tokoh lintas agama.
“Jika dua jajaran itu saling mengundang dan menghadiri kegiatan satu sama lain, maka itu menunjukkan harmonisasi kepengurusan yang luar biasa,” ujar Amrodji.
Ia juga menekankan pentingnya Musda sebagai momentum besar bagi sebuah organisasi. Dalam forum ini, pengurus melaporkan pertanggungjawaban, menilai kinerja, menyusun program kerja lima tahun ke depan, sekaligus memilih kepengurusan baru yang amanah.
Amrodji menilai, DPD LDII Sidoarjo di bawah kepemimpinan Fauzan telah menjalankan peran organisasi dengan baik. “Insyaallah apa yang saya sampaikan ini sudah dilaksanakan oleh Pak Fauzan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Amrodji menjelaskan bahwa organisasi memiliki tiga fungsi utama, yakni pelayanan, perlindungan, dan pengembangan. Fungsi pelayanan, kata dia, adalah memberikan manfaat bagi umat sesuai sabda Rasulullah sayyidul qaum khadimuhum — pemimpin suatu kaum adalah pelayan bagi kaumnya.
“Melayani umat adalah perintah Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya, fabima rahmatin minallah linta lahum, maka melembutkan hati untuk umat adalah perintah, dan hal ini sudah dilaksanakan dengan baik,” jelasnya.
Fungsi kedua adalah perlindungan, di mana organisasi harus menjadi pengayom masyarakat. Ia mengutip sabda Nabi, assultonu dhillullahi fil ardh, bahwa pemimpin merupakan naungan Allah di muka bumi. Sedangkan fungsi ketiga adalah pengembangan, yaitu memperluas peran organisasi melalui pembentukan PAC dan PC baru, serta memperkuat sinergi dengan NU, Muhammadiyah, MUI, dan Kementerian Agama.
Amrodji berharap, hasil Musda ke-10 ini dapat melahirkan pengurus yang amanah serta menghasilkan program kerja yang sejalan dengan tiga fungsi organisasi dan delapan klaster pengabdian LDII untuk bangsa.
Ia juga menegaskan bahwa LDII selalu menjadi mitra pemerintah, bukan oposisi. “Di LDII tidak ada istilah oposisi. Yang ada adalah kebersamaan dengan pemerintah daerah. Dengan kebersamaan inilah, insyaallah Sidoarjo akan menjadi kabupaten yang terus berkembang di berbagai bidang,” pungkasnya. (cak/wid).
