KEDIRI — Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, dijadwalkan membuka Musyawarah Daerah (Musda) VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Kediri pada Rabu, 17 Desember 2025. Kegiatan tersebut akan berlangsung di Gedung DMC Pondok Pesantren Wali Barokah dan rencananya dihadiri Forkopimda, tokoh agama, serta tokoh masyarakat.
Rencana kehadiran Wali Kota Vinanda tersebut disampaikan saat ia menerima kunjungan silaturahim jajaran pengurus DPD LDII Kota Kediri, Kamis (11/12), di Rumah Dinas Wali Kota Kediri. Dalam pertemuan itu, rombongan LDII dipimpin langsung oleh Ketua DPD LDII Kota Kediri, H. Agung Riyanto, beserta pengurus harian.
“Selama tidak ada kegiatan dari pusat maupun provinsi, saya luangkan waktu untuk membuka Musda VII LDII Kota Kediri pada 17 Desember mendatang,” ujar Vinanda.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan LDII untuk mewujudkan Kota Kediri yang “MAPAN”, yakni kota yang maju, agamis, produktif, aman dan ngangeni. Menurutnya, kolaborasi seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan pembangunan daerah.
Vinanda memaparkan sejumlah persoalan krusial yang masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi Kota Kediri. Di antaranya, angka kemiskinan yang masih tinggi.
“Terdapat sekitar 17.000 masyarakat miskin yang membutuhkan perhatian. Masih ada warga yang belum memiliki MCK (mandi, cuci, kaskus) dan tinggal di rumah yang kurang layak,” jelasnya.
Selain itu, persoalan sampah turut menjadi perhatian serius pemerintah kota. Vinanda menyebut volume sampah harian Kota Kediri mencapai 150 ton, sehingga membutuhkan partisipasi berbagai pihak untuk mengurangi dan menanganinya.
Di bidang keamanan, Vinanda menuturkan bahwa kasus pencurian dan pembunuhan terbilang rendah. Namun, ia menyoroti tingginya kasus narkotika yang didominasi generasi muda. “Ini menjadi tantangan besar bagi masa depan Kota Kediri, apalagi Bandara Dhoho sudah beroperasi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Vinanda juga meminta dukungan LDII untuk ikut mempromosikan Bandara Dhoho. Ia berharap bandara tersebut kelak dapat melayani keberangkatan haji dan umrah, sehingga masyarakat tidak perlu melakukan perjalanan jauh ke Surabaya. “Kami berharap LDII dapat terus mendukung Pemerintah Kota Kediri dalam mewujudkan Kota Pendidikan dan menjadikan Kediri selalu MAPAN,” ujarnya.
Pada awal pertemuan, Vinanda menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi LDII bagi Kota Kediri. Ia menyoroti peran LDII dalam bidang kesehatan, kerukunan, dan pendidikan. “Dalam upaya mengatasi stunting, Ponpes Wali Barokah memiliki Posyandu yang baru saja dikunjungi Sekretariat Wakil Presiden RI. LDII juga aktif dalam FKUB menjaga kerukunan, dan pendidikan di lingkungan LDII berjalan baik. Ini contoh yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kota Kediri, H. Agung Riyanto, menyatakan kesiapan organisasinya untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Kediri dalam menjawab tantangan strategis yang disampaikan Wali Kota Vinanda. Menurutnya, Musda VII tidak hanya menjadi forum pemilihan kepengurusan, tetapi juga momentum konsolidasi untuk memperkuat implementasi delapan bidang pengabdian LDII bagi bangsa.
“Dalam persoalan kemiskinan dan sanitasi, LDII siap mengerahkan kader muda untuk terlibat langsung dalam program-program sosial, seperti bedah rumah tidak layak huni dan pembangunan MCK komunal. Ini selaras dengan fokus kami dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan lingkungan,” ujarnya.
Agung menambahkan bahwa Musda VII LDII Kota Kediri tahun ini akan mengusung konsep ramah lingkungan. Salah satu langkahnya adalah mengganti karangan bunga ucapan selamat dari para stakeholder dengan bibit tanaman. “Setelah Musda selesai, seluruh tanaman dapat langsung ditanam. Ini bukan hanya simbol, tetapi komitmen nyata kami terhadap pelestarian lingkungan,” tegasnya.
Terkait persoalan sampah kota yang mencapai 150 ton per hari, Agung menegaskan bahwa LDII akan memperkuat program Eco Pesantren serta menggerakkan kelompok-kelompok pengajian untuk menerapkan Gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Edukasi pengolahan sampah organik menjadi kompos juga akan digalakkan agar masyarakat mampu mengurangi sampah dari sumbernya.
“Untuk isu narkotika, kami akan memperkuat program character building dan pembinaan mental-spiritual bagi generasi muda LDII. Penguatan moral ini penting sebagai tameng agar anak-anak dan remaja Kota Kediri terhindar dari bahaya narkotika,” jelasnya.
Agung menegaskan kembali bahwa kunjungannya bersama jajaran pengurus ke Rumah Dinas Wali Kota merupakan bentuk silaturahim dan penyampaian kesiapan LDII menyukseskan Musda. “Kami ingin memastikan bahwa Musda kali ini membawa kontribusi nyata, terutama dalam memperkuat program Ecopesantren dan berbagai agenda lingkungan lainnya,” tuturnya. (kim/sof/wid)












