Asisten Administrasi Umum Sekdaprov Jatim, Akhmad Jazuli mewakili dan menyampaikan beberapa amanat dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam Muswil X LDII Jatim, Sabtu (30/8) di Gedung Serba Guna Sabilurosyiddin, Surabaya. Salah satunya ucapan terima kasih Gubernur Jawa Timur terhadap LDII yang selama ini telah bersinergi sangat kuat dengan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur.
“Pemerintahan Provinsi Jawa Timur mengapresiasi kepada LDII khususnya wilayah Jawa Timur karena selama ini telah bisa bekerjasama serta ketika Pemerintahan Provinsi Jawa Timur terdapat kegiatan LDII selalu datang bersama NU dan Muhammadiyah,” pesan Gubernur Jawa Timur terhadap LDII yang disampaikan oleh Jazuli.
Pemerintahan Provinsi Jawa Timur, lanjut Jazuli, berharap bahwa Muswil X LDII Jawa Timur ini dapat menghasilkan keputusan yang bermanfaat bagi umat, khususnya masyarakat Jatim demi perdamaian dan kondusivitas Indonesia.
“Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Ketua Umum LDII, Chriswanto Santoso pada sambutannya yaitu supaya dalam rumusan Muswil itu, disampaikan, betapa pentingnya persatuan dan kesatuan dalam sebuah negara,” imbuhnya.

Muswil X LDII Jatim mengusung tema “Penguatan SDM Profesional Religius yang Berdaya Saing dan Berakhlak Mulia Menuju Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara”. Dalam pelaksanaannya diselingi pagelaran kolosal seni pencak silat PERSINAS ASAD yang menampilkan kisah heroik melawan Inggris.
Jazuli menggarisbawahi sebuat kalimat percakapan yang ia kutip dari drama kolosal tersebut, “Kalian bisa nendang dan bisa memukul, yang penting keberanian untuk bersatu. Itu hal yang paling penting, keberanian untuk bersatu itu penting”.
“Makna itu sangat dalam, karena untuk apa tokoh-tokoh bangsa Indonesia pandai menendang dan pandai memukul tapi tidak bisa untuk bersatu,” pungkasnya.
Setelah mengakhiri sambutannya Jazuli meresmikan pembukaan Muswil X LDII Jatim dengan memukul gong. Ia didampingi Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso, Ketua DPW LDII Jatim Amrodji Konawi, dan Ketua PW Muhammadiyah Jatim Sukadiono.