LDII JAWA TIMUR
  • BERANDA
  • BERITA
    • NASIONAL
    • SEPUTAR JATIM
    • LINTAS DAERAH
  • TENTANG KAMI
    • SEJARAH ORMAS LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPW LDII JAWA TIMUR 2020-2025
    • SUSUNAN PENGURUS WANITA LDII JAWA TIMUR
    • SUSUNAN PENGURUS PEMUDA LDII JAWA TIMUR
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA
    • NASIONAL
    • SEPUTAR JATIM
    • LINTAS DAERAH
  • TENTANG KAMI
    • SEJARAH ORMAS LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPW LDII JAWA TIMUR 2020-2025
    • SUSUNAN PENGURUS WANITA LDII JAWA TIMUR
    • SUSUNAN PENGURUS PEMUDA LDII JAWA TIMUR
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • HUBUNGI KAMI
No Result
View All Result
LDII JAWA TIMUR
No Result
View All Result
Home SEPUTAR PESANTREN

UU Pesantren Mengembalikan Fungsi Strategis Pesantren

Kontibutor_Surabaya by Kontibutor_Surabaya
24 Juni 2020
in SEPUTAR PESANTREN
7 0
0
UU Pesantren Mengembalikan Fungsi Strategis Pesantren

Sosialisasi UU Pesantren oleh Kakanwil Kemenag Jatim

7
SHARES
7
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Surabaya (24/6). DPW LDII Jawa Timur bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Jawa Timur menggelar sosialisasi UU No 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren. Acara berlangsung di Kantor DPW LDII Jawa Timur, Gayungan, Surabaya dengan Kakanwil Kemenag Jawa Timur, Ahmad Zayadi sebagai narasumber tunggal.

“Pesantren memiliki sumbangsih yang besar dalam membangun karakter bangsa, ini yang tak dimiliki lembaga pendidikan pada umumnya. UU Pesantren ini menjadi penting, untuk mengembalikan fungsi strategis pesantren,” ujar Dewan Penasehat DPP LDII, KH Abdul Syukur, saat membuka acara.

Pesantren-pesantren selain menanamkan akhlakul karimah kepada para santri, menghadapi tantangan yang besar. Salah satunya, ijazah pesantren belum diakui oleh lembaga pendidikan formal dan dunia kerja, “Padahal, SDM yang unggul lahir dari pesantren karena memiliki karakter yang mulia,” ujar KH Abdul Syukur.

Menurut Abdul Syukur, untuk beradaptasi dengan tantangan zaman, pesantren-pesantren di lingkungan LDII dilengkapi dengan pendidikan formal seperti SMA dan perguruan tinggi.

Keprihatinan itulah yang menjadi sorotan kalangan pondok pesantren. UU Pesantren diharapkan mengembalikan kembali peran pesantren.

“Pondok pesantren memiliki kekhasan dalam sistem pendidikan dibanding lembaga pendidikan lainnya, karena sudah ada sejak sebelum bangsa Indonesia terbentuk. Pesantren memiliki tradisi akademik yang unik, yang menjaga sanad keilmuannya hingga Rasulullah,” ujar Ahmad Zayadi.

Menurut Ahmad Zayadi, UU Pesantren lahir karena UU No 2 Tahun 1989 dan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, keduanya tidak cukup dalam mengatur pesantren. Kedua UU tersebut menempatan pesantren hanya sebagai entitas layana pendidikan, bahkan hanya bagian dari pendidikan Islam.

“Padahal dalam pesantren, fungsi pendidikan Islam hanya sepertiga. Pesantren tidak hanya melakukan pendekatan kognitif mengenai Islam, akhlak, dan agama, tapi lebih dari itu,” pungkas Ahmad Zayadi, yang pernah menjadi Direktur Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama. Pasalnya berfungsi sebagai dakwah, pemberdayaan sosial masyarakat, dan kaderisasi ulama.

Menurut Ahmad Zayadi, pondok pesantren merupakan pendidikan khas Indonesia, jauh sebelum bangsa-bangsa asing datang ke Indonesia dan menjajah nusantara. Kekhasan pesantren juga ditunjukkan dengan adanya kyai, yang tak sekadar sebagai guru, namun juga mursyid. Perilaku para kyai dalam 24 jam menjadi panutan para santri.

“Dengan maraknya pendidikan melalui virtual, belum tentu bisa diterapkan di pesantren. Sebab pesantren memiliki tradisi menuntut ilmu dengan sistem talaqi, menjaga sanad melalui para kyai, bahkan meniru prilaku para kyai,” imbuhnya.

UU Pesantren diharapkan mampu menjaga kekhasan pesantren, dengan begitu segala kebijakan bergantung pada pengurus pesantren. Pemerintah tak mencampuri urusan internal dalam pesantren, namun sebatas memfasilitasi, dan mengenal pesantren (rekognisi) untuk bersama-sama membuat regulasi.

Hal yang terpenting, pemerintah di masa lalu selalu mengajak pesantren terlibat dalam pembangunan, “Tak satupun kebijakan dalam pembangunan yang tak melibatkan pesantren. Pesantren hadir dalam kebijakan pembangunan, karena memiliki fungsi memberdayakan masyarakat.

Jawa Timur, menurutnya memiliki  4.718 pesantren yang terdaftar di Kemenag. Mereka mendapat dukungan dari pemerintah daerah. Pemerintah tak boleh menyeragamkan atau intervensi dalam pesantren, pendirian pesantren pun cukup mudah, asal memiliki kyai, santri, mengkaji kitab kuning, memiliki asrama, dan masjid, “Semua itu disebut rukun pesantren,” ujarnya.

Sementara itu Ketua DPW LDII Jawa Timur Amien Adhy menambahkan, UU Pesantren merupakan langkah baik. Apa yang terkandung dalam isi UU itu tekait sertifikasi justru bertujuan mengembangkan kompetensi sesuai dengan kebutuhan zaman.

“Kayak standar penyembelih hewan halal, ini kan perlu, ada aturannya itu tidak syukur menyembelih, nah adanya sertifikasi ini dibutuhkan. Ke depan guru-guru pesantren juga mempunyai sertifikasi,” ujarnya. Pesantren-pesantren di LDII juga mengajarkan keterampilan untuk kemandirian, agar para santri setelah lulus dapat mandiri.

Hal ini terkait dengan program kerja LDII, yaitu menciptakan insan yang profesional religius, yang memiliki tri sukses, yakni alim-faqih, berakhlak mulia, dan mandiri.

Tags: DPW LDII JatimkemenagKEMENAG JATIMLDIIldii dan kakanwil kemenag jatimLDII JATIMpesantren

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar Terkini

  • Gathot Wardoyo pada LDII Inisiasi Tim TPPK dan Sekolah SANM Berbasis Karakter Luhur
  • Lilik Indarti pada Jelang Musda V, LDII Bangkalan Beraudiensi Dengan Bupati Lukman Hakim
  • Lilik Indarti pada Musda LDII Bangkalan Perkuat SDM Profesional Religius Menuju Kemandirian Bangsa
  • Didik Tondo Putro pada Kunjungi Ponpes Al Ubaidah, Ketua MUI Jatim Tanamkan Nilai Kebangsaan pada Ratusan Santri LDII
  • Abdul Halim alsyakirin pada LDII Menyambut Baik Rencana Pembangunan Masjid di Jepang
  • Trending
  • Comments
  • Latest
5 sukses ramadhan

Kunci 5 Sukses Ramadhan

7 April 2022
Sejarah dan Profil Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri

Sejarah dan Profil Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri

10 November 2016
Foto: http://dakwahislam.net/

Keutamaan Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadhan

8 Juni 2016
Kirab Bendera Merah Putih Raksasa yang diadakan oleh Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Selasa (16/8) pagi. Dok: LDII Kediri.

Lima Penerapan Sumpah Pemuda dalam Kehidupan Sehari-Hari

28 Oktober 2022
workshop digital marketing ldii bangkalan

Gelar Workshop Digital Marketing, LDII Bangkalan Dorong Generasi Muda Jadi Entrepreneur

10
Pelatihan rukyatul hilal untuk penentuan 1 Syawal oleh DPW LDII Jawa Timur pada Sabtu (15/4) di Gedung DPD LDII Gresik. Dok: Lines.

Persiapan Idul Fitri, LDII Jatim Adakan Pelatihan Penentuan Hilal Awal Syawal

8
Prof. Dr. Ir. Dedid Cahya Happyanto, MT dikukuhkan sebagai Guru Besar Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) di Ruang Auditorium, Gedung Pascasarjana PENS, Surabaya, Selasa (21/3). Dok: LINES.

Kembangkan Mobil Listrik, Ketua Persinas ASAD Jatim Dikukuhkan Jadi Guru Besar ke-4 PENS

7
Ketua DPW LDII Amrodji Konawi didampingi pengurus harian, saat silaturahim Syawal di Kediaman KH. Hasan Mutawakkil Alalloh Ketum MUI Jatim di Probolinggo, pada 25 April 2023.

Safari Silaturahim Syawal LDII Jatim untuk Pererat Ukhuwah Islamiyah

6
Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menekankan bahwa semangat berkurban bukan hanya sebagai bentuk ibadah ritual semata, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun kekuatan sosial dan memperkuat kepedulian antarsesama. Dok: LINES.

Ketum LDII: Kurban Merupakan Simbol Ketakwaan dan Kesalehan Sosial

30 Mei 2025
Mendikdasmen Abdul Mu’ti saat menghadiri resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah di Sidoarjo, Sabtu 16 November 2024. Dok: LINES.

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPKK oleh DPP LDII

27 Mei 2025
pengurus Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPP LDII, Dewi Ilma Antawati menjadi narasumber dalam Pelatihan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK), di Pondok Pesantren Wali Barokah, Minggu (25/5). Ia sampaikan pentingnya Dukungan Psikologi Awal (DPA) pada satuan pendidikan. Dok: LINES.

LDII Tekankan Pentingnya Dukungan Psikologis Awal untuk Cegah Kekerasan di Sekolah

27 Mei 2025
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Malang, Agus Widodo, mengajak jajaran Pemuda dan Wanita LDII Kabupaten Malang untuk aktif berpartisipasi dalam Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), pada Sabtu (24/5). dok: LINES.

Kesbangpol Malang Dorong Pemuda dan Wanita LDII Aktif dalam FKDM

25 Mei 2025
  • BERANDA
  • REDAKSI
  • HUBUNGI KAMI
  • TENTANG KAMI
Hubungi: 031-8285518

© 2025 Biro Komunikasi, Informasi dan Media - DPW LDII Jawa Timur.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA
    • NASIONAL
    • SEPUTAR JATIM
    • LINTAS DAERAH
  • TENTANG KAMI
    • SEJARAH ORMAS LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPW LDII JAWA TIMUR 2020-2025
    • SUSUNAN PENGURUS WANITA LDII JAWA TIMUR
    • SUSUNAN PENGURUS PEMUDA LDII JAWA TIMUR
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • HUBUNGI KAMI

© 2025 Biro Komunikasi, Informasi dan Media - DPW LDII Jawa Timur.